Pengaruh Bentuk Celah Pelolosan (Escape Gap) Pada Bubu Lipat Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Desa Mayangan, Kabupaten Subang
Abstract
Kepiting bakau (Scylla sp.) merupakan salah satu komoditi perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting dan digemari oleh masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap komoditas kepiting bakau menyebabkan intensitas penangkapan terhadap kepiting bakau meningkat. Alat tangkap yang cukup dominan digunakan oleh nelayan Desa Mayangan adalah bubu lipat. Tertangkapnya kepiting bakau yang berukuran kecil dalam jangka panjang dapat membahayakan ketersediaan sumberdaya kepiting bakau sehingga mengancam keberlanjutan usaha penangkapan kepiting bakau. Oleh karena itu harus diupayakan agar kepiting bakau yang berukuran kecil dapat meloloskan diri ketika berada di habitatnya. Salah satu upaya yaitu dengan menggunakan celah pelolosan (escape gap) pada bubu lipat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah, ukuran dan komposisi kepiting bakau (Scylla sp.) yang tertangkap pada bubu dengan bentuk celah pelolosan berbeda bentuk celah pelolosan yang digunakan adalah kotak, lingkaran dan ship same side corner rectangle (S3CR). Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing dengan 10 kali setting. Bubu lipat dipasang dengan sistem tunggal. Kepiting bakau (Scylla sp.) yang tertangkap pada bubu dengan celah pelolosan berbentuk lingkaran sebanyak 17 ekor atau 18,09%, S3CR sebanyak 21 ekor atau 22,34%, kotak sebanyak 8 ekor atau 8,51% dan bubu kontrol (non-escape gap) sebanyak 48 ekor atau 51,06% dari total hasil tangkapan. Rata-rata panjang karapas, lebar karapas dan berat kepiting bakau yang tertangkap pada bubu dengan celah pelolosan berbentuk lingkaran berturut-turut sebesar 44 mm, 66.1 mm, dan 51.76 gr. Rata-rata panjang karapas, lebar karapas dan berat kepiting bakau (Scylla sp.) yang tertangkap pada bubu dengan celah pelolosan berbentuk kotak berturut-turut sebesar 35.7 mm, 51 mm, dan 27.5 gr. Rata-rata panjang karapas, lebar karapas dan berat kepiting bakau (Scylla sp.) yang tertangkap pada bubu dengan celah pelolosan berbentuk S3CR berturut-turut sebesar 53 mm, 74.7 mm, dan 100.48 gr. Adapun rata-rata panjang karapas, lebar karapas dan berat kepiting bakau (Scylla sp.) yang tertangkap pada bubu tanpa celah pelolosan (non-escape gap) berturut-turut sebesar 37.8 mm, 54.5 mm, dan 38.67 gr.