Struktur Demografi Populasi dan Pola Pertumbuhan Udang Mantis (Harpiosquilla raphidea Fabricius, 1798) Sebagai Dasar Pengelolaan di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Abstract
Udang mantis lebih dikenal dengan nama udang ronggeng, udang ketak, udang kipas, udang nenek, atau udang belalang, merupakan komoditas ekspor dan menjadi komoditas andalan sektor perikanan bagi Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Salah satu daerah penghasil udang mantis terbesar adalah Kuala Tungkal. Dari tahun 2003 hingga 2009 produksi udang mantis mengalami peningkatan dari 1.312.905 ekor/tahun menjadi 2.430.530 ekor/tahun. Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, nelayan di daerah ini menangkap udang mulai yang berukuran kecil hingga udang besar, termasuk udang yang sedang bertelur. Jika kondisi ini terus berlangsung dikhawatirkan dapat mengganggu kelestarian udang ini di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur demografi udang mantis di alam dan mengkaji pertumbuhan udang mantis berdasarkan hubungan panjang berat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dalam pengelolaan udang mantis sehingga kelestariannya tetap terjaga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 hingga Juli 2010 di pantai berlumpur, Kuala Tungkal, Jambi. Penentuan lokasi dilakukan secara acak dimana setiap stasiun yang dipilih berdasarkan keterwakilan daerah, stasiun 1 dan 2 berada di sebelah kiri Muara Sungai Pangabuan dan stasiun 3 berada di sebelah kanan Muara Sungai Pangabuan, sedangkan pemilihan contoh udang juga dilakukan secara acak. Alat dan bahan yang digunakan antara lain timbangan digital dengan ketelitian 0,5 gram dan 0,05 gram, penggaris dan kaliper berketelitian 0,5 cm dan 0,05 cm, kamera digital, sondong, es dan wadah. Parameter yang diamati meliputi panjang dan bobot udang mantis. Analisis data mengenai biomasa menggunakan metode Brower et al., sedangkan kelompok umur dilakukan dengan metode battacharya dengan software FISAT II.