Pemanfaatan Kangkung Air (Ipomoea aquatica) dan Lumpur Aktif Pabrik Tekstil dalam Pengolahan Limbah Cair Tahu
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas pengolahan limbah cair industri tahu dalam menurunkan kandungan bahan organik, dengan menggunakan mekanisme SBR yang ditambahkan tanaman air Kangkung (Ipomoea aquatica). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produktivitas Lingkungan dan Sumberdaya Perairan, pada November – Desember 2009. Pengambilan limbah cair tahu dilakukan di Pabrik Tahu Bandung Ashor, Cibanteng dan Lumpur Aktif Pabrik Tekstil di PT. UNITEX. Parameter yang diamati berupa parameter fisika (suhu, TSS, Kekeruhan dan DHL) dan parameter kimia (pH, DO, BOD dan COD). Untuk beberapa parameter fisika seperti suhu, DHL, TSS, dan kekeruhan nilainya telah memenuhi baku mutu badan air penerima dan juga baku mutu limbah cair tahu, baik setelah mengalami pengenceran dan terlebih setelah mengalami perlakuan dengan menggunakan kangkung dan lumpur aktif serta pengaerasian. Sebelum mengalami pengenceran, suhu limbah cair tahu berkisar antara 42,4 – 45,3 o C. Setelah diencerkan, suhu turun menjadi 28,7 o C. Setelah mengalami proses pengolahan, pada akhir pengamatan suhu berkisar antara 26,525 – 26,6 oC. Untuk limbah cair tahu yang belum diolah masih berada di bawah baku mutu yaitu sebesar 1935 μS/cm. Setelah mengalami pengenceran, nilai DHL turun menjadi 475 μS/cm. Pada akhir pengamatan, nilai DHL berkisar antara 112,5 – 195 μS/cm. Nilai padatan tersuspensi total atau Total Suspended Solid (TSS) sebesar 718.75 mg/L lebih besar dari baku mutunya yaitu sebesar 400 mg/L. Setelah mengalami pengenceran nilai turun menjadi 48 mg/L. Pada akhir pengamatan, nilai TSS berkisar antara 112,5 – 195 μS/cm. Untuk nilai kekeruhan, sesudah pengenceran nilainya menjadi 10 NTU.