Peranan Subsektor Perikanan Tangkap dalam Pembangunan Kabupaten Lamongan serta Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan
Date
2010Author
Citraningtyas, Listya
Sobari, Moch. Prihatna
Solihin, Akhmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Lamongan memiliki potensi sumberdaya perikanan tangkap yang cukup besar. Produksi yang meningkat sebesar 17,28% tiap tahunnya dapat dimanfaatkan secara maksimal guna meningkatkan kontribusinya terhadap PDRB daerah, maka perlu disusun suatu strategi pengembangan yang bertujuan meningkatkan peranan subsektor perikanan tangkap dalam pembangunan daerah. Hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa berdasarkan indikator PDRB dan indikator tenaga kerja merupakan sektor basis dengan nilai LQ lebih besar dari 1. Berdasarkan hasil analisis Multiplier Effect, selama periode 2003-2008 berdasarkan indikator PDRB daerah dan indikator tenaga kerja, subsektor perikanan tangkap memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah Kabupaten Lamongan. Berdasarkan penentuan komoditas unggulan, diperoleh beberapa komoditas yang dapat dikategorikan sebagai komoditas unggulan untuk subsektor perikanan tangkap, yaitu kelompok demersal (ikan manyung (Ariidae), ikan ekor kuning (Caesio spp), ikan pari (Rajiformes), kelompok pelagis besar (ikan cucut (Carcharhinidae)), kelompok pelagis kecil (ikan layang (Decapterus spp, ikan selar (Selar spp)). Hasil analisis SWOT menghasilkan 3 alternatif strategi pembangunan, yaitu 1) Melakukan pengembangan pada subsektor perikanan tangkap secara terpadu dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi sumber daya ikan yang cukup besar, kesempatan kerja yang banyak, daya beli masyarakat yang cukup tinggi, dukungan dari pemerintah daerah serta organisasi masyarakat setempat, guna memenuhi kebutuhan konsumsi domestik dan luar negeri serta meningkatkan pendapatan daerah; 2) Memberikan kemudahan akses, sarana serta prasarana bagi masyarakat setempat sehingga dapat membuka dan mengoptimalkan usaha yang ada di bidang perikanan tangkap guna memanfaatkan peluang yang besar di pasar luar negeri; 3) Meningkatkan sarana dan prasarana agar para nelayan dapat dengan mudah menangkap komoditas unggulan secara optimal yang menjadi target utama pemasaran terutama untuk tujuan ekspor.