Peranan Subsektor Perikanan Tangkap terhadap Pembangunan Wilayah dan Komoditas Unggulan yang Dapat Dikembangkan di Kota Sabang
Abstract
Kota Sabang memiliki potensi sumberdaya perikanan tangkap yang cukup besar. Potensi yang besar ini dapat dimanfaatkan secara maksimal guna meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan daerah, maka perlu disusun suatu strategi pengembangan yang bertujuan meningkatkan peranan subsektor perikanan tangkap dalam pembangunan wilayah. Hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa berdasarkan indikator pendapatan wilayah merupakan sektor basis dengan nilai LQ lebih besar dari 1, yaitu pada Tahun 2002 sebesar 3,04, kemudian pada Tahun 2003 sebesar 2,72, dan berturut-turut pada Tahun 2004, 2005, dan 2006 masing-masing sebesar 2,42, 1,90, dan 1,96. Berdasarkan indikator tenaga kerja, hasil perhitungan LQ juga menunjukkan bahwa subsektor perikanan tangkap merupakan sektor basis, dengan nilai LQ lebih besar dari 1, yaitu dari Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2007 berturut-turut sebesar 1,99, 2,01, 1,30, 1,53, 2,01, 1,92, dan 1,77. Berdasarkan hasil analisis Multiplier Effect, selama periode 2002-2006 berdasarkan indikator pendapatan wilayah, subsektor perikanan tangkap memberikan dampak positif terhadap pembangunan wilayah Kota Sabang. Berdasarkan indikator tenaga kerja selama periode 2001-2007, hasil analisis Multiplier Effect menunjukkan bahwa subsektor perikanan tangkap memberikan dampak positif terhadap pembangunan wilayah Kota Sabang. Berdasarkan penentuan komoditas unggulan, diperoleh beberapa komoditas yang dapat dikategorikan sebagai komoditas unggulan untuk subsektor perikanan tangkap, yaitu ikan Cakalang, ikan Layang, ikan Julung-julung, ikan Kuwe, ikan Kerapu, ikan Ekor Kuning (Pisang-pisang), ikan Kurisi, ikan Lencam, ikan Gerot-gerot, dan Ikan Swanggi. Hasil analisis SWOT menghasilkan 3 alternatif strategi pembangunan, yaitu 1) Melakukan pengembangan pada subsektor perikanan tangkap secara terpadu dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya ikan yang cukup besar, kesempatan kerja yang banyak, daya beli masyarakat yang cukup tinggi, dukungan dari pemerintah daerah serta organisasi masyarakat setempat, guna memenuhi kebutuhan konsumsi domestik dan luar negeri serta meningkatkan pendapatan daerah; 2) Memberikan kemudahan akses, sarana serta prasarana bagi masyarakat setempat sehingga dapat membuka dan mengembangkan usaha baru di bidang perikanan tangkap guna memanfaatkan peluang yang besar di pasar luar negeri; 3) Melakukan pengembangan serta diversifikasi pada produk perikanan tangkap sebagai langkah untuk dapat bersaing dengan pasar luar negeri.