Pola Adaptasi Nelayan Terhadap Perubahan Iklim dan Cuaca pada Perikanan Payang di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat
Abstract
Cuaca merupakan komponen penting dalam kegiatan operasional penangkapan ikan. Seringkali cuaca menjadi pembatas para nelayan atau pemilik kapal untuk melakukan penangkapan ikan karena akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh berupa keuntungan atau kerugian. Nelayan dituntut untuk menyusun strategi agar tetap dapat berpenghasilan dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perikanan payang di PPN Palabuhanratu, dan mempelajari kondisi aktual nelayan payang ditinjau dari aspek sosial dan ekonomi terkait perubahan cuaca sehingga dapat menganalisis strategi adaptasi nelayan payang dalam menghadapi perubahan cuaca yang sangat berperan penting dalam operasi penangkapan ikan. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 15 orang yang terdiri dari nelayan dan pemilik usaha perikanan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survei. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor cuaca utama yang mempengaruhi kegiatan penangkapan ikan menggunakan payang meliputi kecepatan angin dan faktor turunan fisik meliputi kecepatan arus, dan ketinggian gelombang di Teluk Palabuhanratu. Data pengamatan faktor-faktor cuaca selama lima tahun terakhir digunakan untuk melihat hubungan antara keadaan cuaca dengan hasil produksi nelayan payang. Data mengenai operasional unit penangkapan payang digunakan untuk mengetahui dampak perubahan cuaca yang terjadi di Teluk Palabuhanratu dan mengetahui strategi-strategi yang digunakan untuk mengatasi dampak tersebut. Secara umum permasalahan cuaca dalam perikanan payang dipengaruhi oleh kecepatan angin, kecepatan arus, dan ketinggian gelombang sehingga menyebabkan minimnya penghasilan nelayan pada masa paceklik. Guna mengatasi masalah tersebut, nelayan payang melakukan beberapa pola adaptasi yakni mengganti alat tangkap, berganti profesi, menganggur, mengurangi jumlah trip, mengurangi jumlah ABK, dan mengurangi jumlah BBM.