Kajian Pembentukan Daerah Penangkapan Ikan Tongkol di Selat Sunda
Abstract
Perairan Selat Sunda merupakan salah satu daerah potensial perikanan di Indonesia. Salah satu hasil perikanan yang bernilai ekonomis penting dan memiliki produksi tertinggi di perairan ini adalah ikan tongkol. Keberadaan ikan tongkol pada suatu perairan berhubungan dengan parameter-parameter oseanografi perairan seperti suhu, salinitas, arus, dan kelimpahan fitoplankton atau sumber makanannya. Informasi mengenai parameter-parameter oseanografi sangat dibutuhkan untuk pengelolaan sumber daya ikan secara optimum dan lestari. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji pembentukan daerah penangkapan ikan tongkol di perairan Selat Sunda berdasarkan karakteristik parameter oseanografi daerah penangkapan ikan tersebut dan 2) mengetahui hubungan antara parameter-parameter oseanografi daerah penangkapan ikan tongkol dengan hasil tangkapan ikan tongkol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penangkapan ikan tongkol di perairan Selat Sunda pada Mei 2009 berada pada lokasi 05°53’-06°43’ LS dan 105°27’-105°47’ BT dan pada Juni 2009 berada pada lokasi 06°18’-06°48’ LS dan 105°11-105°44’ BT. Kondisi oseanografi perairan Selat Sunda selama Mei-Juni 2009 yaitu suhu dengan kisaran 28,25-33,54 °C; klorofil-a dengan kisaran 0,15-3,16 mg/m3; anomali tinggi permukaan laut >15 cm. Sedangkan karakteristik oseanografi daerah penangkapan ikan tongkol di perairan Selat Sunda selama Mei-Juni 2009 berturut-turut adalah SPL dengan kisaran dominan 30,2-30,4 °C, klorofil-a dengan kisaran dominan 0,4-0,7 mg/m3, dan kedalaman perairan dominan <50 m. Hubungan antara suhu, klorofil-a dan kedalaman perairan dengan hasil tangkapan bersifat lemah.