Penggunaan Analisis Variogram dan Metode Kriging Biasa Terhadap Oksigen Terlarut untuk Menggambarkan Sebaran Ikan Karang di Perairan (Studi Kasus: Pulau Karang Congkak dan Karang Lebar, Kepulauan Seribu DKI Jakarta).
Abstract
Sebaran oksigen terlarut (dissolved oxygen) di perairan berguna untuk mengidentifikasi tingkat produktivitas primer ikan karang dan organisme laut lainnya. Semakin besar kandungan oksigen terlarut maka tingkat produktivitas primer perairan juga semakin tinggi dan kadarnya cenderung meningkat ke arah laut lepas. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh spasial dalam proses pendugaan sebaran ikan karang. Hasil analisis variogram terhadap oksigen terlarut diperoleh bahwa variogram teoritis yang digunakan pada lokasi Karang Congkak adalah model eksponensial sudut anisotropi 00 sedangkan pada lokasi Karang Lebar adalah model linear sudut anisotropi 1350 dimana nilai Jumlah Kuadrat Galat (JKG) hasil interpolasi oksigen terlarut menggunakan metode kriging biasa masing-masing sebesar 0.5958 dan 0.4743. Melalui analisis kriging biasa diperoleh nilai dugaan oksigen terlarut pada beberapa stasiun yang hilang pada kedua lokasi, 2 stasiun di Karang Congkak dan 5 stasiun di Karang Lebar. Adapun hasil interpolasi tersebut digambarkan dalam bentuk peta kontur sehingga dapat menggambarkan sebaran ikan karang di perairan Karang Congkak dan Karang Lebar, Kepulauan Seribu DKI Jakarta.