Pengaruh Koreksi Pencaran dan Penggunaan Daerah Sidik Jari terhadap Klasifikasi Asal Geografis Tanaman Obat. (Studi Kasus : Tanaman Meniran dan Kumis kucing di Pulau jawa).
View/ Open
Date
2010Author
Zebua, Ermalinda
Erfiani
Syafitri, Utami Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat untuk pengobatan maupun pencegahan penyakit. Khasiat ini bersumber pada komponen kimia aktif dalam tanaman yang tidak sedikit dipengaruhi oleh faktor-faktor geografis. Oleh karena itu, perbedaan asal geografis tanaman obat memungkinkan adanya perbedaan karakteristik yang menyebabkan inkonsistensi khasiat sehingga upaya eksploratif untuk mengelompokkan jenis tanaman obat berdasarkan asal geografis penting dilakukan. Pengukuran yang seringkali digunakan adalah dengan teknik Fourier Transform Infra Red (FTIR). Namun, keluaran yang dihasilkan FTIR ini hanya berupa spektrum yang menunjukkan nilai serapan saat contoh disinari inframerah yang kontinu terhadap bilangan gelombang. Untuk memperoleh informasi yang menyeluruh dan akurat dari spektrum keluaran FTIR ini diperlukan teknik penanganan tertentu. Untuk mengantisipasi hal itu maka digunakan teknik Koreksi Pencaran. Sebagai studi kasus, pada penelitian ini digunakan data keluaran FTIR untuk sampel tanaman Meniran hijau dan Kumis Kucing berbunga putih yang diperoleh dari beberapa daerah di Pulau Jawa. Analisis Komponen Utama digunakan sebagai analisis perantara untuk mereduksi dimensi data yang sangat besar sehingga menjadi lebih mudah untuk diklasifikasikan dengan analisis gerombol. Hasil penggerombolan menunjukkan bahwa pada sampel tanaman Meniran maupun Kumis Kucing diperoleh sembilan gerombol karakteristik wilayah.