Pemanfaatan Limbah Perikanan Waduk Cirata sebagai Pupuk Organik dengan Penambahan Kascing dan Gliocladium sp.
Abstract
Waduk Cirata merupakan waduk yang berada pada aliran Sungai Citarum. Perkembangan Waduk Cirata saat ini semakin meningkat dengan adanya sektor perikanan budidaya Keramba Jaring Apung (KJA), sehingga dapat mengubah kualitas air waduk akibat pengendapan feses dan pakan ikan. Hal ini menyebabkan terjadinya upwelling yang mengakibatkan ikan mati masal. Limbah ikan akibat terjadinya mati masal tersebut jika tidak ditanggulangi akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah memanfaatkan limbah ikan tersebut menjadi pupuk organik salah satu jenisnya yaitu pupuk kompos. Pupuk kompos yang baik adalah pupuk kompos yang kaya akan unsur hara. Kascing merupakan salah satu bahan dasar yang dapat digunakan sebagai bahan pelengkap unsur hara. Proses pengomposan membutuhkan waktu yang cukup lama, oleh karena itu diperlukan aktivator yang berfungsi untuk mempercepat proses pengomposan. Aktivator yang dapat digunakan salah satunya yaitu Gliocladium sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan proses pembuatan pupuk organik dari limbah ikan dengan penambahan kascing dan Gliocladium sp., menetapkan kualitas terbaik dari pupuk organik yang dihasilkan berdasarkan unsur hara yang terkandung, menentukan perlakuan terbaik yang diamati pada pertumbuhan tanaman caisin (Brasica rapa cv. caisin). Metode penelitian terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama adalah karakterisasi bahan baku, tahap kedua adalah pembuatan pupuk organik dengan perlakuan penggunaan bahan baku limbah ikan (80%, 70%, dan 60%), kascing (20%, 30%, dan 40%) dan penambahan Gliocladium sp. (2%, 3%, 4%, dan 5%), tahap ketiga adalah aplikasi pupuk organik pada tanaman caisin (Brasica rapa cv. caisin). Karakterisasi bahan baku limbah ikan memiliki kandungan N total, kandungan C organik, kandungan P dan kandungan K masing-masing adalah 5,14%, 20,81%, 1,35%, dan 0,10%. Pupuk organik yang dihasilkan memiliki kandungan N total, kandungan C organik, nilai rasio C/N, kandungan P dan K masing-masing berkisar antara 4,06% - 5,46%, 14,98% - 18,61%, 2,79 - 4,27, 1,35% - 2,78%, dan 1,01% - 0,78%. Pupuk terbaik berdasarkan kandungan unsur hara yaitu pupuk C karena memiliki kandungan K dan C organik yang paling tinggi serta nilai rasio C/N yang lebih mendekati nilai standar dibandingkan perlakuan lain. Tetapi secara keseluruhan semua perlakuan pupuk organik yang dihasilkan belum memenuhi standar SNI 19-7030-2004 karena nilai rasio C/N yang dipeoleh masih di bawah standar. Berdasarkan hasil analisis statistik, pupuk organik dari limbah ikan dapat meningkatkan laju pertumbuhan, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot tanaman caisin (Brasica rapa cv. caisin). Perlakuan pupuk terbaik yaitu terdapat pada pupuk C4 (80% limbah ikan + 5% Gliocladium sp.) karena memiliki luas daun tanaman paling besar, yaitu sebesar 26684,27 ± 4103,96 mm2.