Model regulasi penangkapan ikan pelagis dengan pendekatan jenjang tropik (solusi mencegah overfishing dalam perikanan bagan rambo di selat makasar)
Abstract
Permasalahan umum sistem perikanan di Indonesia dan khususnya dalam perikanan tangkap ikan pelagis adalah terjadinya tangkap lebih (overfishing) sehingga 1sumberdaya ikan tidak dapat dimanfaatkan secara lestari. Hal ini ditandai dengan kecenderungan semakin menurunnya jumlah tangkapan pada beberapa daerah pusat penangkapan. Jika tidak diantisipasi, sangat mungkin akan terjadi kelangkaan sumberdaya ikan pelagis dan bahkan kepunahan spesies-spesies tertentu pada masa yang akan datang. Kajian mengenai pendugaan stock dan model pemanfaatan potensi lestari yang sudah dilakukan dan banyak menjadi acuan kebijakan selama ini belum berhasil memberikan solusi dalam menanggulangi masalah ini. Untuk ikut mengisi kekurangan itu, kami mencoba mengembangkan model pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis yang mampu memberikan solusi mencegah overfishing. Penelitian telah dilakukan di perairan Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, yang merupakan daerah penangkapan ikan pelagis. Beberapa hasil yang diharapkan menjadi dasar permodelan yang direncanakan sudah didapat dalam kegiatan penelitian antara bulan Mei 2005 sampai bulan Oktober 2006. Namun demikian kegiatan ini akan tetap dilakukan setelah penelitian yang dibiayai Program Penelitian Hibah Bersaing telah selesai. Dalam jangka panjang, penelitian ini diharapkan mampu merumuskan dan menghasilkan suatu model acuan yang berfungsi sebagai regulasi dalam penangkapan ikan pelagis yang mampu mencegah overfishing dan menyelamatkan sumberdaya ikan pelagis sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.