Analisis Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Semanggi Air Marsilea crenata Presl.
Abstract
Semanggi air merupakan tumbuhan air yang banyak terdapat di lingkungan air tawar misalnya sawah, kolam, danau, dan sungai. Daun semanggi air banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan di berbagai Negara, khususnya Indonesia. Selain itu banyak informasi yang menyatakan bahwa semanggi air memiliki kandungan bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari semanggi air sebagai sumber bahan bioaktif yang mempunyai aktivitas antibakteri. Penelitian yang dilakukan adalah pengujian kemampuan antibakteri ekstrak daun semanggi air terhadap bakteri Escherichia coli sebagai bakteri Gram-negatif dan Bacillus subtilis sebagai bakteri Gram-positif. Penelitian ini terdiri dari empat tahap, 1) pengambilan dan preparasi sampel, 2) ekstraksi komponen bioaktif, 3) uji fitokimia berupa uji alkaloid, saponin, steroid, flavonoid, tanin, fenol hidrokuinon, uji molisch, uji benedict, dan uji biuret, 4) analisis aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram kertas (paper disc) pada bakteri uji E. coli dan B. subtilis. Semanggi air yang diekstrak secara bertingkat dengan pelarut murni heksana, etil asetat, dan metanol menghasilkan ekstrak kasar yang berbeda karakterisik fisik dan kimianya. Ekstrak heksana semanggi air memiliki ekstrak yang berwarna kuning dan kering, ekstrak etil asetat berwarna hijau tua dan masih berbentuk pasta, sedangkan ekstrak metanol memiliki warna hijau lebih muda daripada ekstrak etil asetat dan berbentuk pasta namun lebih kering dari ekstrak etil asetat. Rendemen ekstrak kasar terbesar sampai terkecil berturut-turut yaitu dari pelarut metanol sebesar 1,40%, pelarut etil asetat sebesar 1,03%, dan rendemen ekstrak kasar dari pelarut heksana sebesar 0,27%. Komponen fitokimia yang terdeteksi pada ekstrak semanggi air dari ketiga pelarut yaitu steroid dan kandungan karbohidrat dengan pelarut Molisch, sedangkan komponen yang hanya terdapat di ekstrak metanol semanggi air, yaitu flavonoid dan gula pereduksi dengan uji Benedict. Aktivitas antibakteri tertinggi yang diperoleh dari ekstrak semanggi air terdeteksi pada ekstrak etil asetat konsentrasi 2 mg/disk dengan zona hambat 2 mm pada bakteri uji B. subtilis.