Pengelolaan aktivitas pelelangan ikan : kasus pelabuhan perikanan nusantara palabuhan ratu Sukabumi Jawa Barat
View/ Open
Date
2010Author
Lubis, Ernani
Oktariza, Wawan
Dwiyanti, Hendri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelelangan ikan me rupakan satu-satunya mekanisme pemasaran ikan yang bertujuan untuk mendapatkan harga yang layak bagi nelayan dan pedagang. Namun sayang sekali aktivitas lelang ini semakin tidak terlaksana di banyak pelabuhan perikanan Indonesia; sebagai contoh kasus Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu yang pernah melaksanakan pelelangan ikan namun sejak tahun 2004 terhenti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tidak berjalannya lelang ikan, dampak mekanisme pemasaran tanpa lelang, serta menentukan besarnya selisih potensi penerimaan PAD dari retribusi lelang. Sejak pelelangan ikan dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Mina tahun 2004 hingga sekarang, nelayan kurang bersemangat dan kurang berinisiatif untuk memasarkan ikan melalui tempat pelelangan ikan (TPI) . Faktor penyebab tidak terlaksananya aktivitas pelelangan ikan antara lain aspek sosial, fasilitas, dan peraturan. Dampak mekanisme pemasaran tanpa Ie lang menyebabkan bakulltengkulak menekan harga ikan dari nelayan menjadi tidak layak Nelayan hanya berperan sebagai penerima harga (price taker) karena posisi tawar yang lemah, sehingga berpengaruh terhadap menurunnya pendapatan nelayan. Nilai rill retribusi pelelangan ikan (NRR) yang diterima Pemda lebih kecil dibandingkan dengan nilai retribusi yang seharusnya (NRS) diterima. Selisih potensi penerimaan PAD dari mekanisme pemasaran tanpa lelang, rata-rata Rp 945.990.679,00 per tahun.