Analisis Produksi dan Kandungan Bahan Aktif Kaempferia parviflora Wall Ex. Baker pada Ketinggian dan Tingkat Naungan yang Berbeda.
Abstract
Kaempferia parviflora adalah tanaman yang berasal dari Burma, India dan Thailand. Di Thailand, K. parviflora disebut sebagai Kra-Chai-Dum, black galingale, atau Thailand ginseng. Tanaman ini banyak ditemukan di Provinsi Loei dan dikenal dengan Thai Viagra atau ginseng. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat dan naungan terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman hingga panen, serta kandungan bahan aktif Kaempferia parviflora. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Cikabayan (Bogor) dan KP Pasir Sarongge (Cianjur) pada bulan Oktober 2011-Juni 2012. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi Tersarang (Split Plot Nested Design) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Petak utama adalah ketinggian yang terdiri atas 240 m dpl di KP Cikabayan dan 1,200 m dpl di KP Pasir Sarongge. Anak petak adalah tiga taraf naungan yang terdiri dari 0%, naungan 55% menggunakan paranet, dan naungan tajuk tanaman. Bahan tanam yang digunakan adalah tanaman K. parviflora yang berumur 6 bulan setelah tanam. Bibit yang ditanam berupa potongan rimpang yang berasal dari PT Ogawa Indonesia. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan vegetatif dan produksi rimpang K. parviflora pada ketinggian 1,200 m dpl lebih baik dibandingkan pada 240 m dpl. Pada tiap ketinggian tempat, K. parviflora memiliki pertumbuhan vegetatif dan produksi rimpang terbaik pada naungan tajuk. Secara umum, kombinasi ketinggian tempat 1,200 m dpl di bawah naungan tajuk merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan produksi rimpang K. parviflora tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan panen terbaik pada tanaman K. parviflora di bawah naungan tajuk dapat berdampak positif bagi petani. Tanaman naungan tidak perlu menggunakan paranet untuk menaungi K. parviflora tetapi bisa dengan naungan tajuk tanaman. Dengan menggunakan naungan tajuk, maka petani K. parviflora dapat menanam dibawah tegakan pohon dengan memanfaatkan lahan yang sudah ada tanpa harus membuka lahan di tempat terbuka. Hal ini berarti mengurangi biaya produksi petani dari pembelian paranet. Uji histologi yang dilakukan pada rimpang K. parviflora memperlihatkan adanya sel-sel sekretori (secretory cell) yang diduga mengandung minyak atsiri. Selain sel sekretori pada K. parviflora, jaringan rimpang K. parviflora juga memiliki vakuola berwarna kemerahan yang diperkirakan sebagai akumilasi bahan aktif dari K. parviflora. Rimpang dewasa K. parviflora mengandung beberapa bahan aktif utama yaitu flavonoid, triterpenoid, dan alkaloid. Kandungan bahan aktif tersebut tidak dipengaruhi secara nyata oleh perbedaan ketinggian tempat dan taraf naungan.