Effect of Undergravel Filter’s Rock Difference to Water Quality on Maintenance of Tilapia (Oreochromis niloticus).
Pengaruh Perbedaan Batu Undergravel Filter Terhadap Kualitas Air Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Abstract
Tilapia Oreochromis niloticus is one of the important freshwater aquaculture commodity in Indonesia. Increased production needs to do so that production targets can be achieved. It is necessary for aquaculture industry development efforts. Constraints in the development of tilapia farming in Indonesia is limited land and water. Increased production can be achieved by redirecting the cultivation of intensive aquaculture. Intensification of farming through increased high density can cause water quality problems. The research was conducted to assess changes in the various water quality parameters including temperature, acidity, dissolved oxygen, ammonia, nitrite and nitrate on seed raised tilapia with undergravel filter. Rock used in this study is pumice, rock and split. Seed stocking tilapia with average weight of 1.06 ± 0.02 g kept in a 30 liter tank volume by the number of stocking 90 fish per aquarium. The purpose of this study was to test the effect of the different rock as undergravel filter to keep water quality fit for growth and survival of tilapia. The parameters observed were specific growth rate (SGR), survival rate (SR) and water quality parameters include: temperature, acidity, dissolved oxygen, ammonia, nitrite and nitrate. The results for 30 days showed that the value of various water quality parameters were not significantly different between treatments. The SR for the treatment of pumice as a filter for 85.56 ± 4.01 better than most other treatments. SGR best value in the treatment of pumice found at 4.05 ± 0.13. Ikan nila Oreochromis niloticus merupakan salah satu komoditas penting budidaya perikanan, khususnya perikanan air tawar di Indonesia. Peningkatan produksi perlu dilakukan agar target produksi dapat tercapai. Untuk itu perlu dilakukan usaha pengembangan industri akuakultur. Kendala dalam pengembangan budidaya nila di Indonesia adalah keterbatasan lahan dan air. Peningkatan produksi dapat tercapai dengan cara mengarahkan akuakultur pada budidaya yang intensif. Intensifikasi budidaya melalui peningkatan padat penebaran yang tinggi dapat menimbulkan masalah kualitas air. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perubahan berbagai parameter kualitas air meliputi suhu, derajat keasaman, oksigen terlarut, amonia, nitrit dan nitrat akibat benih ikan nila yang dipelihara dengan undergravel filter. Batu yang digunakan sebagai filter undergravel pada penelitian ini yaitu batu apung, karang dan split. Benih ikan nila dengan bobot tebar rata-rata 1,06±0,02g dipelihara dalam akuarium volume 30 ℓ dengan jumlah tebar 90 ekor per akuarium. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh dari penggunaan batu yang berbeda sebagai filter undergravel agar kualitas air tetap layak bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Parameter yang diamati adalah specific growth rate (SGR), survival rate (SR) dan parameter kualitas air yang meliputi: suhu, derajat keasaman, oksigen terlarut, amonia, nitrit serta nitrat. Hasil penelitian selama 30 hari menunjukkan bahwa nilai berbagai parameter kualitas air tidak berbeda nyata antar perlakuan. Nilai SR untuk perlakuan batu apung sebagai filter sebesar 85,56±4,01paling baik dibandingkan perlakuan lain. Nilai SGR terbaik terdapat pada perlakuan batu apung sebesar 4,05±0,13.