Increasing of planting density of seaweed (Gracilaria verrucosa) at polyculture system with tilapia (Oreochromis niloticus) for production enhancement and environmental improvement
Peningkatan padat tanam rumput laut Gracilaria verrucosa pada sistem polikultur dengan ikan nila Oreochromis niloticus dalam rangka peningkatan produksi dan perbaikan lingkungan akuakultur
Date
2012Author
Indriyani, Agustina Riska
Effendi, Irzal
Sulistiani, Erina
Metadata
Show full item recordAbstract
Seaweed can absorb nitrogen and phospat waste generated by fish, and use this nutrient for growth, and also to improve the rearing media of tilapia to optimum condition for growth and enhance production. The objective of this research is to determine the best stocking density of seaweeds which polycultures with tilapia as an effort for increasing the productivity and efficiency of aquaculture. Tilapia (1.8-2.0 gram) were reared with stocking density at 100 individual/m3 in aquarium 90x30x40 cm (81 L) at 20 ppt salinity medium and polycultured with seaweed in different stocking densities are 0, 200, 400, and 600 gram/m3. The result research showed that the increasing of planting density of seaweed (y) caused increasing the growth rate (x) of tilapia following equation y = 2.030 + 0.00686x – 0.0000016x2 + 0.0000001x3, with R2=76.7%, growth rate of tilapia at different planting density (x) of 0, 200, 400, and 600 gram/m3 are 2.03, 2.91, 3.05, dan 3.12% per day, respectively and result survival rate 72.84, 85.19, 90.12, dan 91.36% respectively (p<0.05). Result of chemical water showed that increasing stocking density of seaweed can decreasing ammonium, nitrite, nitrate, and phosphate. Nutrient removal at 0, 200, 400, dan 600 gram/m3 of seaweed, highest at nitrogen when nitrate (NO3-) type are 0, 77.67±0.17, 86.36±0.78, 94.95±2.02% respectively (P<0.05). The conclusion this research is at stocking density 600 gram/m3 of seaweed can enhance production of tilapia with growth rate 3.12 % per day and can remove the nutrient in nitrate (NO3-) as highest. Rumput laut mampu menyerap limbah nitrogen dan fosfat yang dihasilkan oleh ikan, dan menggunakan kualitas air ini untuk pertumbuhan, serta memperbaiki media hidup ikan nila hingga diperoleh kondisi optimal untuk pertumbuhan dan peningkatan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan padat tanam terbaik rumput laut yang dipelihara bersama ikan nila sebagai upaya peningkatan produksi dan efisiensi lingkungan budidaya. Ikan nila (ukuran 1,8-2,0 gram) ditebar dengan kepadatan tanam 100 ekor/m3 di akuarium berukuran 90x30x40 cm (81 L) pada media bersalinitas 20 ppt dan dipolikultur bersama rumput laut dengan berbagai kepadatan, yaitu 0, 200, 400, dan 600 gram/m3. Hasil penelitian menujukkan bahwa peningkatan padat tanam rumput laut (x) mengakibatkan peningkatan laju pertumbuhan harian ikan nila (y), sesuai persamaan y = 2,030 + 0,00686x – 0,0000016x2 + 0,0000001x3, dengan R2=76,7%. Perlakuan 0, 200, 400, dan 600 gram/m3 (x) menghasilkan laju pertumbuhan harian ikan nila (y) 2,03, 2,91, 3,05, dan 3,12 % per hari secara berurutan masing-masing padat tanam (p<0,05), dan memiliki tingkat kelangsungan hidup 72,84, 85,19, 90,12, dan 91,36% secara berurutan (p<0,05). Hasil pengukuran kimia air menunjukkan bahwa peningkatan padat tanam rumput laut akan mengurangi konsentrasi amonium, nitrit, nitrat dan fosfat. Pengurangan unsur hara perlakuan 0, 200, 400, dan 600 gram/m3 terbesar pada nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-) yaitu 0%, 77,67±0,17, 86,36±0,78, 94,95±2,02. Jadi, padat tanam 600 gram/m3 rumput laut meningkatkan produksi ikan nila dengan laju pertumbuhan harian 3,12 % per hari dan menghilangkan unsur hara paling besar.