Soil Permeability of Agriculture, Bushes, and Secondary Forest Land on Latosol Darmaga
Permeabilitas Tanah Lahan Pertanian, Semak, dan Hutan Sekunder pada Tanah Latosol Darmaga
Abstract
Water is a natural resource that has a very essential function for the existing of human’s life and other living things, but it is also able to cause some disasters such flood and landslide. They are caused by the reduction of the catchment area as the result of conversion of the forest area to agriculture land or others building area. The purpose of this research is to study the characteristics of soil particularly the soil permeability by the field and laboratory observations on some land uses that include intensive agriculture, conservation agriculture, bushes and secondary forest in the Latosol Darmaga Soil. In addition, this research is also aimed to analyze the factors that can affect the soil permeability such as the soil bulk density, organic matter, the porosity and soil pore distribution. To measure the soil permeability on each land use, it is marked in three points and the samples are taken in a depth of 0-20 cm and 20-40 cm. Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lain, namun air juga menjadi penyebab dari beberapa bencana seperti banjir dan longsor. Hal ini disebabkan oleh semakin sempitnya daerah resapan air akibat dari konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian ataupun kawasan terbangun yang lain. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik fisik tanah, khususnya permeabilitas tanah di lapang dan laboratorium pada beberapa penggunaan lahan yang meliputi lahan pertanian intensif, pertanian konservasi, semak, dan hutan sekunder pada Tanah Latosol Darmaga. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah, seperti bobot isi, kandungan bahan organik, serta porositas dan distribusi ukuran pori. Pengukuran permeabilitas tanah pada masing-masing penggunaan lahan dilakukan pada tiga titik lokasi, dan pengambilan sampel tanah dilakukan untuk kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm.