Peranan Kelapa Sawit terhadap Pembangunan Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Barat (Pendekatan Analisis Input-Output)
Abstract
Pembangunan ekonomi daerah mencerminkan tingkat perekonomian daerah yang didukung dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Salah satu sektor yang menjadi penyumbang kontribusi terbesar terhadap PDRB suatu daerah adalah sektor pertanian. Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang menjadikan sektor pertanian menjadi sektor yang paling berkontribusi terhadap PDRB (RPJM Provinsi Sumatera Barat 2010-2015). Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak produksi sektor kelapa sawit dalam pembangunan ekonomi daerah Provinsi Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang menjadi sentra pengembangan areal perkebunan kelapa sawit dan produksi minyak sawit baik di Pulau Sumatera maupun Indonesia. Berdasarkan data Statistik Perkebunan 2009-2011, potensi produksi kelapa sawit tahun 2009 sebesar 833.476 ton dengan rincian, yaitu jumlah produksi Perkebunan Rakyat 2009 sebesar 377.864 ton, Perkebunan Negara 2009 sebesar 18.904 ton dan Perkebunan Swasta 2009 sebesar 470.970 ton. Jumlah produksi kelapa sawit meningkat sampai tahun 2011 (angka sementara), yaitu sebesar 987.251 ton dan mengalami pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 9.03 persen selama tahun 2009-2011. Oleh karena itu, Provinsi Sumatera Barat mempunyai potensi untuk lebih mengembangkan jumlah produksi kelapa sawit dengan meningkatkan luas lahan dan produktivitas perkebunan terutama perkebunan rakyat. Dengan demikian, sektor kelapa sawit dapat menjadi sektor perkebunan unggulan (leading sector) yang dapat meningkatkan pendapatan daerah, menciptakan multiplier effect di berbagai kegiatan ekonomi serta mendukung pembangunan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan (sustainable economics development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji peranan sektor kelapa sawit terhadap pembangunan ekonomi daerah Provinsi Sumatera Barat, menganalisis keterkaitan ke depan (forward linkage) dan keterkaitan ke belakang (backward linkage) sektor kelapa sawit terhadap sektor-sektor perekonomian lainnya, menganalisis efek pengganda (multiplier effect) dari sisi output dan pendapatan sektor kelapa sawit terhadap pembangunan ekonomi daerah dan menganalisis pengelompokkan sektor-sektor di Provinsi Sumatera Barat dalam keterkaitannya dengan sektor-sektor dan dampak multiplier.