Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Kehalalan Produk Es Krim Magnum
Abstract
Makanan dan minuman siap saji memiliki prospek pasar yang semakin luas karena adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang diiringi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Konsumen dengan perkembangan zaman yang semakin pesat harus lebih selektif untuk memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi, konsumen harus mengetahui kandungan apa yang terdapat dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi. Salah satu bisnis dibidang makanan ringan yang mempunyai potensi untuk terus berkembang adalah industri es krim. Potensi perkembangan industri es krim ini dapat dilihat dengan tingkat konsumsi konsumen terhadap produk es krim. Rata-rata setiap orang di Indonesia mengkonsumsi 0,2 liter es krim per tahun, sekitar 250 mililiter per orang per tahunnya. Pada Maret 2011 beredar informasi di Indonesia mengenai ingredient makanan dalam bentuk kode-E yang beredar di media elektronik seperti melalui sarana Short Message Service (SMS), Blackberry Messager dan melalui internet seperti facebook. Beberapa orang mengindikasikan bahwa deretan kode-E tersebut bersumber dari babi. Isu tentang kode-E pada salah satu produk yang telah bersertifikat halal telah meresahkan masyarakat yang mengkonsumsi produk tersebut. Kode-E atau E-number menurut UK Food Standard Agency adalah kode untuk bahan tambahan atau aditif makanan yang telah dikaji oleh Uni Eropa. Salah satu produk yang telah bersertifikat halal namun diklaim mengandung lemak babi adalah es krim Magnum. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis persepsi konsumen terhadap produk Es krim Magnum setelah adanya isu lemak babi. 2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk Es krim Magnum setelah adanya isu lemak babi. 3) Menganalisis sikap konsumen terhadap produk Es krim Magnum dan es krim Campina Bazooka setelah adanya isu lemak babi. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor, pada bulan April hingga Mei 2012. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Convinience Sampling. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan tabulasi deskriptif. Analisis skala likert, dan regresi logistik. Responden pada penelitian ini berjumlah 100 orang. Sebagian besar merupakan perempuan, berusia 19 -24 tahun, sebagian yaitu sebesar 62 responden dan memiliki pengeluaran sebesar Rp. 1.000.001 – Rp. 2.500.000 per bulan. Pada perilaku konsumsi/pembelian terhadap produk Magnum sebagian besar responden melakukan pembelian secara mendadak. Dalam hal frekuensi mengkonsumsi produk Magnum perbulannya sebagian besar responden adalah kurang dari 1 kali perbulan dan memilih responden memilih jenis produk Magnum Classic serta melakukan pembelian produk Magnum di Supermarket. Alasan utama mengkonsumsi produk Magnum adalah produk Magnum sebagai memiliki rasa yang berkualitas, sumber informasi mengenai iv produk Magnum dari iklan media elektronik, dan responden menyatakan puas terhadap produk Magnum.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]