Analisis Penerapan Alternative Fuel Project di Industri Semen (Studi Kasus Plant 8 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di Citeureup, Kabupaten Bogor)
Abstract
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang, salah satunya bidang industri. Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin meningkat seiring dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks mekanisme Clean Development Mechanism (CDM) khususnya, Indonesia sebagai negara non-Annex I memiliki keuntungan masuknya investasi asing, terutama dari negara Annex I dalam mendukung proyek perindustrian yang ramah lingkungan. Industri semen adalah salah satu kontributor penghasil 5% CO2 secara global. Sebagai salah satu industri semen di Indonesia, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dapat menghasilkan produksi 18,6 juta ton semen per tahun. Jumlah emisi CO2 yang diperkirakan bertambah akibat kebutuhan akan semen yang cenderung meningkat akan mempengaruhi dan merusak lingkungan. Sejak tahun 2002, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mulai memenuhi syarat untuk ikut dalam carbon fund dalam rangka mempertahankan ISO 14001 mengenai sistem manajemen lingkungan. Dua proyek carbon fund perusahaan ini adalah alternative fuel project dan blended cement project. Penelitian ini dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi agar pelaksanaan program carbon fund dapat berkelanjutan dan memberikan informasi kepada perusahaan lain untuk dapat ikut serta dalam mewujudkan sustainable development. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi bagaimana proses persetujuan dan teknis alternative fuel project yang dilakukan perusahaan, (2) Melihat dampak penerapan alternative fuel project yang dilakukan perusahaan.