Analisis Kredit Kredit Usaha Rakyat Berdasarkan Prinsip 5C Usaha Sutera Alam (Studi Kasus : Petani Plasma Rumah Sutera Alam, Ciapus, Bogor)
Abstract
Bisnis ulat sutera merupakan kegiatan agroindustri yang mencakup dua aspek yang saling berhubungan yaitu aspek budidaya dan aspek industri. Aspek budidaya meliputi usaha penanaman murbei sebagai pakan ulat sutera, pembibitan ulat sutera serta kegiatan pemeliharaan ulat sampai membentuk kokon yang siap panen. Sedangkan aspek industri meliputi pengolahan kokon menjadi benang, penenunan sampai menjadi kain sutera. Kebutuhan dunia cukup besar dan stabil yaitu sebesar 81.546 ton per tahun. Indonesia belum optimal dalam pongembangan bisnis ulat sutera. Selain penurunan ekspor, permintaan lokal di Indonesia belum dapat dipenuhi hingga saat ini. Hal ini mengakibatkan para pelaku industri sutera melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan kokon segar. Penurunan produksi sutera alam dalam pemenuhan permintaan ekspor dan lokal dipengerahui dengan penurunan jumlah petani ulat sutera Indonesia. Penurunan produksi benang, sutera alam dan jumlah petani disebabkan karena kurangnya dukungan sumberdaya lokal terutama dalam ketersediaan modal. Kendala dalam hal ketersediaan modal mengakibatkan para petani tidak mampu mengembangkan usaha dan meninggalkan usaha sutera alam. Bogor berpotensi bagi usaha sutera karena memiliki cuaca yang cocok dan memiliki sumberdaya lahan bagi usaha ulat sutera. Salah satu perusahaan agribisnis ulat sutera adalah Rumah Sutera Alam yang berada di Ciapus, Bogor. Pada proses budidaya ulat sutera hingga menghasilkan kokon perusahaan memproduksi sendiri dan menggunakan sistem petani ulat plasma dengan persentasi 30 persen produksi sendiri dan 70 persen menggunakan sistem petani plasma. Masalah yang dihadapi oleh petani plasma rumah sutera sama dengan petani sutera di Indonesia pada umumnya yaitu keterbatasan modal. Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada BRI dapat menjadi salah satu alternatif para petani plasma untuk meperoleh bantuan dalam hal permodalan. Dana yang digunakan BRI untuk program KUR sepenuhnya berasal dari dana komersial BRI. pihak bank yang memiliki program KUR tetap melakukan analisis kepada calon debitur. Analisis pengajuan kredit usaha rakyat dilakukan dengan metode penilaian 5C yaitu character, capacitiy, collateral, capital, dan condition of economi. Jika ternyata usaha calon debitur memenuhi penilaian dari bank berdasarkan 5C maka calon debitur tersebut layak mendapatkan KUR. Beberapa hal yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Hasil analisis kredit para petani plasma Rumah Sutera Alam berdasarkan prinsip 5C. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui mekanisme pengajuan kredit usaha rakyat yang harus dilakukan oleh para petani plasma ulat sutera pada perusahaan rumah sutera, (2) Mengetahui Hasil analisis kredit para petani plasma Rumah Sutera Alam berdasarkan prinsip 5C ...
Collections
- UT - Agribusiness [4256]