Analisis Stabilitas Delapan Genotipe Tanaman Jahe di Tiga Lokas di Jawa Barat
View/ Open
Date
2012Author
Rumakabis, Muhammad Sidiq
Sumertajaya, I Made
Indahwati
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman jahe ( Zingiber officinale Rosc.) termasuk salah satu jenis tanaman rempah dan obat yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Slogan back to nature membuat jahe semakin dibutuhkan dengan beragam pemanfaatannya untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Namun kendala yang dihadapi saat ini yakni produksi jahe yang tidak stabil dan mutu jahe yang masi rendah. Upaya menghasilkan genotipe jahe yang unggul dengan produksi stabil dan mutu terbaik, diantaranya yaitu dengan melakukan uji multilokasi beberapa genotipe jahe. Sebanyak delapan genotipe jahe diuji di tiga lokasi menggunakan tiga metode kestabilan yaitu metode Francis & Kanennberg, Finlay & Wilkinson, dan metode Eberhart & Russell, menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Respon yang diamat adalah jumlah anakan tanaman jahe. Berdasarkan metode Francis & Kannenberg, genotipe G4, G6, dan G8 merupakan genotipe-genotipe yang stabil. Menurut metode Finlay & Wilkinson, semua genotipe tergolong stabil kecuali G2 dan G4 . Dengan metode Eberhart & Russell diperoleh G6 dan G8 sebagai genotipe-genotipe yang stabil. Genotipe G6 dan G8 berpeluang untuk dilepas sebagai genotipe unggul, karena selain adaptif dan stabil berdasarkan tiga metode kestabilan juga memiliki rataan jumlah anakan lebih besar dari nilai rataan umum.