Analisis Kegiatan Lembaga Pertanian Sehat Dalam Supply Chain Management Beras Sehat “SAE”
Abstract
Trend kehidupan masyarakat dewasa ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi beras bukan hanya sekedar dikonsumsi, tetapi juga manfaat yang dihasilkan dari mengkonsumsi beras tersebut. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya tingkat kesadaran pendidikan masyarakat serta kesadaran akan pentingnya kesehatan. Gaya hidup sehat memang menjadi pedoman baru kehidupan modern saat ini. Kekhawatiran timbulnya penyakit, pencemaran, ditambah kesadaran terhadap lingkungan menjadi salah satu penyebabnya. Oleh karena itu masyarakat mencari pangan yang lebih aman dan sehat untuk hidup yang lebih baik. Lembaga Pertanian Sehat merupakan salah satu lembaga yang fokus dalam pertanian yang sehat dan ramah lingkungan. Lembaga ini juga adalah salah satu lembaga yang mengembangkan bisnis usaha beras organik dari hulu sampai hilir. Beras organik yang dihasilkan Lembaga Pertanian Sehat diberi nama Beras SAE yang artinya beras yang Sehat, Aman dan Enak. Beras SAE adalah produk beras yang tidak mengandung residu pestisida berbahaya (dibawah ambang batas kandungan pestisida yang boleh dikonsumsi oleh manusia). Sehat karena diolah dengan teknologi pertanian ramah lingkungan, Aman karena bebas residu pestisida berbahaya, Enak karena rasa nasinya yang pulen dan mempunyai aroma pandan. Perkembangan lingkungan industri yang dinamis pada era global seperti sekarang ini menjadi pemicu bagi banyak organisasi perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam persaingan yang semakin kompetitif. Teknologi yang juga berkembang pesat menjadi sebuah kekuatan untuk diterapkan dalam iklim persaingan. Usahausaha yang dilakukan pada akhirnya diarahkan untuk memberikan produk terbaik kepada konsumen. Salah satu upaya untuk mereduksi biaya adalah melalui optimalisasi distribusi material dari pemasok, aliran material dalam proses produksi sampai dengan distribusi produk ke tangan konsumen. Distribusi yang optimal dalam hal ini dapat dicapai melalui penerapan konsep Supply Chain Management. Supply Chain Management sesungguhnya bukan merupakan suatu konsep yang baru. Supply Chain Management merupakan pengembangan lebih lanjut dari manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Konsep ini menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga kepada konsumen. Dari sini aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar, sehingga mekanisme informasi antara berbagai elemen tersebut berlangsung secara transparan. Supply Chain Management merupakan suatu konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara optimal. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik ...
Collections
- UT - Agribusiness [4627]