Analisis Risiko Produksi Wortel dan Bawang Daun di Kawasan Agropolitan Cianjur Jawa Barat
Abstract
Sayuran adalah salah satu bagian dari subsektor hortikultura yang cukup penting. Konsumsi sayuran per kapita Indonesia tahun 2002 sebesar 32,89 kg/tahun meningkat menjadi 35,33 kg/tahun dan pada tahun 2008. Pemenuhan kebutuhan akan produk pertanian sebagian besar disuplai dari perdesaan. Pengembangan kawasan agropolitan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan kawasan perdesaan. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kawasan rintisan agropolitan yang didirikan pada tahun 2002 dengan komoditas unggulan wortel dan bawang daun. Permasalahan yang dihadapi petani wortel dan bawang daun di kawasaan agropolitan Cianjur adalah adanya risiko produksi. Hal ini dapat dilihat dari produktivitas wortel dan bawang daun yang berfluktuasi dari tahun 2005-2009. Permasalahan lain yang dihadapi petani wortel dan bawang daun di kawasan agropolitan Cianjur adalah pemasaraan wortel dan bawang daun yang harus kontinu dilakukan setiap hari. Faktor risiko pada kegiatan produksi wortel dan bawang daun disebabkan oleh adanya ketergantungan aktivitas produksi wortel dan bawang daun pada faktor produksi yang meliputi benih, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, ketersediaan infrastruktur pertanian seperti, pengairan, pengaruh hama dan penyakit tanaman, serta faktor iklim dan cuaca. Jika terjadi masalah dalam kegiatan produksi maka kegiatan pemasaran pun akan ikut terhambat. Oleh karena itu, perlu diketahui sejauh mana tingkat risiko produksi dari kedua komoditas tersebut dan mencari strategi penanganan untuk mengatasi risiko produksi di kawasan agropolitan Cianjur. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis risiko produksi wortel dan bawang daun di kawasan agropolitan Cianjur dan menganalisis alternatif penanganan risiko produksi wortel dan bawang daun di kawasan agropolitan Cianjur. Penelitian dilakukan di kawasan agropolitan Cianjur Jawa Barat yang meliputi dua Desa yaitu di Desa Sindang Jaya (Kecamatan Cipanas) dan di Desa Sukatani (Kecamatan Pacet) yang menjadi kawasan inti pengembangan agropolitan. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan April hingga Mei 2010. Responden penelitian ini sebanyak 60 orang yang terdiri dari 30 petani wortel dan 30 petani bawang daun, diambil secara purposive. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan wawancara dengan petani wortel dan bawang daun di lokasi penelitian. Sementara itu data sekunder diperoleh dari Agropolitan Cianjur, Dinas Pertanian Cianjur, Sub Terminal Agribisnis Cigombong, Direktorat Hortikultura, BPS, internet, dan buku literatur serta beberapa penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan bagi penelitian ini. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis risiko dengan perhitungan Variance, Standard Deviation, dan Coefficient Variation. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4611]