Quantification of Organic Impurity Compounds in Biethanol Product
Kuantifikasi Senyawa Pengotor Organik pada Produk Bioetanol
Abstract
One effort in decreasing petroleum consumption is using gasohol. Gasohol is one of biofuel which is a mixture of gasoline and bioethanol. Gasohol quality is controlled by reference material which is now in developing process. Purity assessment of bioethanol is a step in developing the reference material. Quantification of organic impurity is part of indirect purity assessment. The aim of this study was to obtain organic impurity data in bioethanol using gas chromatography. The analysis method was verified based on parameters of linearity, precision, accuracy, and detection limit. The result shows that organic impurities in 2 bioethanol samples contain were 8 organic impurities, namely methanol, acetone, 2-propanol, 1-propanol, ethyl acetate, isobutanol, 1-butanol, and isoamyl alcohol. The purity of sample 1 was 99.86% and containing 294.40ppm methanol, and that of sample 2 was 99.85% with methanol contain of 178.26 ppm. The results showed that the quality of both samples met SNI 7390:2008 as base material to make reference material. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam penghematan konsumsi minyak bumi ialah penggunaan bahan bakar nabati (BBN). Gasohol adalah salah satu jenis BBN yang merupakan campuran bensin dengan dengan bioetanol. Mutu gasohol dikendalikan dengan suatu bahan standar yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. Penentuan kemurnian bioetanol merupakan tahapan dalam pengembangan bahan standar. Salah satu bagian dari penentuan kemurnian secara tidak langsung ialah penentuan pengotor organik. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data pengotor organik pada 2 buah sampel bioetanol menggunakan kromatografi gas. Metode analisis diverifikasi dengan parameter linearitas, ketelitian, ketepatan, dan limit deteksi. Hasil analisis pengotor organik menunjukkan bahwa dalam kedua sampel bioetanol terdapat 8 senyawa pengotor organik berupa metanol, aseton, 2-propanol, 1-propanol, etil asetat, isobutanol, 1- butanol, dan isoamil alkohol. Sampel 1 memiliki kemurnian sebesar 99.86% dan konsentrasi metanol sebesar 294.40 ppm, sedangkan sampel 2 memiliki kemurnian sebesar 99.85% dan konsentrasi metanol sebesar 178.26 ppm. Hasil tersebut menunjukkan kedua sampel memenuhi syarat SNI 7390:2008 sebagai bahan dasar pembuatan bahan standar.
Collections
- UT - Chemistry [2019]