Manajemen Risiko Bahan Baku Produk Karangan Bunga di Pasar Bunga Wastukencana Bandung
Abstract
Kesejahteraan masyarakat yang meningkat diikuti oleh meningkatnya pendapatan dan gaya hidup menuju ke alam (green living movement) mengakibatkan perkembangan pola konsumsi masyarakat yang tidak terpaku lagi pada pemenuhan kebutuhan dasar, melainkan sudah menuntut suasana lingkungan nyaman, sehat, dan menarik (keindahan/estetika) serta kebutuhan saling menghargai antar individu. Produk karangan bunga difungsikan sebagai ucapan dalam berbagai acara atau perayaan, juga sebagai simbol penghargaan antar individu. Pasar Bunga Wastukencana merupakan salah satu pusat perdagangan tanaman hias, bunga potong dan produk-produk bunga lainnya terbesar di Kota Bandung. Karakteristik penjualan produk karangan bunga, terlihat pada jumlah permintaan yang tidak menentu, latar belakang konsumen tertentu, serta bahan baku utama yang bersifat perishable dan adanya sistem perjanjian pengiriman bahan baku yang bersifat tetap (abodemen). Studi kasus dilakukan pada Florist X yang memiliki permasalahan berupa risiko dalam usaha penjualan produk karangan bunga. Dari beberapa karakteristik di atas, risiko yang dihadapi oleh Florist X, salah satunya adalah risiko bahan baku. Penggunaan bahan baku yang ideal adalah sebesar 100 ikat setiap periode pengiriman, namun dalam kenyataanya penggunaan bahan baku bisa lebih kecil atau lebih besar dari jumlah pasokan bahan baku, yang mengakibatkan pemakaian bahan baku tidak menentu, sehingga dapat menimbulkan kerugian yang menyebabkan adanya fluktuasi pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi risiko yang terdapat pada usaha penjualan produk karangan bunga di Pasar Bunga Wastukencana (2) Menganalisis probabilitas dan dampak risiko bahan baku (3) Menyusun alternatif strategi pada usaha penjualan produk karangan bunga di Pasar Bunga Wastukencana dalam mengantisipasi risiko yang terjadi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa Florist X merupakan salah satu florist yang sudah lama bergelut dalam usaha penjualan produk karangan bunga sejak Pasar Bunga Wastukencana berdiri. Waktu pengumpulan data dimulai pada bulan Juli sampai Agustus 2010. Pengukuran risiko terbagi menjadi dua, yaitu pengukuran yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengukuran yang bersifat kuantitas dilakukan dengan menggunakan Metode Nilai Standar (Z-score) dan Value at Risk. Sedangkan pengukuran yang bersifat kualitatif dilakukan dengan menggunakan Metode Aproksimasi, yaitu dengan menggunakan Expert Opinion. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4610]