Pengaruh Risiko Harga Terhadap Penawaran Apel PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Kota Batu Jawa Timur
Abstract
Pertanian merupakan sektor yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia yaitu sekitar 41,18 persen dari total jumlah penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor ini (BPS 2009). Sektor pertanian juga memiliki kontribusi besar terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sektor pertanian menempati urutan ke dua dari sembilan sektor perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 14,39 persen dari total PDB 2008. Salah satu komponen yang menjadi penyumbang PDB pertanian adalah subsektor hortikultura yaitu sekitar 9,36 persen terhadap total PDB pertanian (BPS 2009). Komoditas buah – buahan merupakan komoditas hortikultura yang memberikan kontribusi paling besar yaitu sebesar 50, 64 persen terhadap total PDB hortikultura. Dalam perkembangannya kontribusi komoditas buah – buahan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2009). Kesadaran masyarakat akan manfaat dari komoditas ini menyebabkan permintaan buah – buahan nasional mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi buah – buahan ini menyebabkan tingkat ketersediaan komoditas buah tidak hanya ditunjang oleh hasil produksi dalam negeri tetapi juga produksi luar negeri melalui impor. Apel merupakan buah yang nilai impornya tertinggi dibandingkan dengan buah– buahan lainnya dengan rata–rata peningkatan nilai impor sebesar 6,39 persen setiap tahunnya (Ditjen Hortikultura 2009). Nilai impor apel yang tinggi mengindikasikan bahwa permintaan apel di pasar domestik sangat besar dan jumlah apel yang berkualitas baik masih kurang. Dalam membudidayakan apel, produsen dihadapkan pada risiko harga produk. Pada dasarnya para produsen apel tidak dapat mengetahui secara pasti harga produk yang akan diperoleh. Fluktuasi harga ini disebabkan adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan komoditas apel di pasar. Risiko harga menyebabkan produsen mengalami ketidakpastian terhadap penerimaan yang diperoleh. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat risiko harga buah apel di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya, dan (2) Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran apel di PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Risiko harga apel dianalisis menggunakan model ARCH-GARCH Metode ARCH (Autoregressive Conditional Heteroscedasticity) dan GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity) merupakan metode yang digunakan untuk menjawab persoalan adanya volatilitas pada data ekonomi dan bisnis. Sedangkan penawaran buah apel dianalisis menggunakan model regresi berganda. Perhitungan tingkat risiko harga apel dilanjutkan dengan menggunakan perhitungan nilai VaR (Value at Risk). Sedangkan analisis kualitatif dilakukan melalui wawancara, diskusi dan observasi. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4618]