Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus : Yayasan Paguyuban Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)
Abstract
Hortikultura yang meliputi buah-buahan, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu meningkatkan sumber pendapatan bagi petani dan penggerak perekonomian pertanian secara nasional. Jamur merupakan salah satu komoditi sayur-sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan dan diarahkan untuk memperbaiki keadaan gizi melalui penganekaragaman jenis bahan makanan, serta memiliki peluang ekspor yang cukup besar. Adanya peluang bisnis tersebut, menjadikan daya tarik investor untuk berinvestasi dalam budidaya jamur tiram putih. Yayasan Paguyuban Ikhlas terletak di Kecamatan Pamijahan yang merupakan salah satu sentra produksi jamur tiram putih di Kabupaten Bogor dan salah seorang yang mampu membaca peluang bisnis usaha budidaya jamur tiram putih. Usaha budidaya jamur tiram putih ini membutuhkan biaya investasi yang cukup besar, seperti biaya pembangunan kumbung, pengadaan alat sterilisasi dan bibit. Mengingat setiap usaha yang dilakukan memiliki resiko, oleh karena itu perlu dilakukan kajian kelayakan usaha pada saat merencanakan dan mengembangkan usaha tersebut. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :1) Menganalisis kelayakan usaha budidaya jamur tiram putih dari aspek non finansial (aspek pasar, teknis, manajemen, sosial ekonomi dan lingkungan) dan aspek finansial dengan menggunakan dua skenario yaitu skenario I (membeli log jamur tiram putih) dan skenario II (memproduksi log jamur tiram putih). 2) Menganalisis tingkat kepekaan kelayakan usaha budidaya jamur tiram putih terhadap perubahan dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manfaat dan biaya dari usaha tersebut. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek budidaya jamur tiram putih secara umum meliputi analisis aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Analisis kuantitatif meliputi analisis kelayakan finansial jamur tiram putih, analisis kelayakan finansial ini menggunakan perhitungan kriteria-kriteria investasi yaitu, Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PBP) dan analisis Switching value. Data yang diperoleh diolah secara manual dengan menggunakan program komputer Ms. Excel. Penelitian ini dilakukan di Yayasan Paguyuban Ikhlas, yang terletak di Jl. Thamrin No 1 Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Yayasan Paguyuban Ikhlas merupakan daerah penghasil jamur tiram putih dan sedang memulai proyek dibidang budidaya jamur tiram putih yaitu pada bulan Juni 2009.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]