Analisis Kelayakan Usaha Sapi Perah Kelompok Ternak Baru Sireum Di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor
Abstract
Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang dilakukan untuk menciptakan suatu agribisnis yang kuat di masa mendatang. Langkah yang dilakukan yaitu dengan mengarah pada pengembangan peternakan yang maju, efisien, dan mempunyai daya saing global. Pembangunan subsektor peternakan memiliki nilai strategis, antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk, peningkatan rata-rata pendapatan penduduk serta menciptakan lapangan pekerjaan. Perkembangan populasi ternak (2,22 sampai 9,09 persen) dan besarnya potensi sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia memungkinkan untuk pengembangan subsektor peternakan. Indonesia memiliki prospek pengembangan usaha sapi perah yang relatif besar, hal ini dilihat dari permintaan efektif susu sapi yang terus berkembang sesuai dengan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki karakteristik yang cocok untuk usaha ternak sapi perah, salah satu karakteristiknya adalah iklim yang cocok untuk sapi perah dalam berproduksi. Kabupaten Bogor memiliki potensi usaha ternak sapi perah yang cukup baik, hal itu dilihat dari rata-rata perkembangan populasi sapi perah dari tahun ke tahunnya yang terus meningkat (2,94 persen). Salah satu wilayah penghasil susu sapi di Kabupaten Bogor adalah Desa Cibeurum, Cisarua. Desa Cibeurum terdapat banyak peternak sapi perah yang tergabung dalam beberapa kelompok-kelompok ternak, salah satunya yaitu Kelompok Ternak Baru Sireum. Para peternak sapi perah di Kelompok Ternak Baru Sireum melalui KUD Giri Tani melakukan kerjasama dengan perusahaan Cimory dalam pensuplai bahan baku susu. Adanya permintaan susu oleh perusahaan Cimory sebanyak 10.000 liter belum terpenuhi oleh pemasok, sehingga menjadikan peluang pasar yang baik bagi peternak sapi perah Kelompok Ternak Baru Sireum untuk dapat memenuhi kebutuhan baku susu Cimory tersebut. Mengingat besarnya biaya investasi dan adanya resiko yang akan dihadapi dalam usaha tersebut. Oleh karena itu, hal ini penting untuk mempelajari bagaimana kelayakan usaha peternakan sapi perah di Kelompok Ternak Baru Sireum. Usaha peternakan sapi perah di Kelompok Ternak Baru Sireum akan dibagi menjadi tiga berdasarkan skala usaha, yaitu usaha skala kecil, usaha skala menengah dan usaha skala besar. Mengacu pada Mandaka (2005), pembagian skala usaha ini didasarkan pada jumlah kepemilikan sapi perah laktasi, peternak usaha skala kecil memiliki kurang dari empat ekor sapi perah, peternak usaha skala menengah memiliki empat sampai tujuh ekor sapi perah dan peternak usaha skala besar memiliki lebih dari tujuh ekor sapi perah. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4611]