Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias Pakis Pada PT. Floribunda, Kecamatan Cibodas, Cianjur, Jawa Barat
Abstract
Indonesia dikenal sebagai pusat keragaman genetik Pakis dunia. Permintaan untuk tanaman hias Pakis meningkat tiap tahun. Salah satu sentra produksi Pakis di Indonesia adalah Kabupaten Cianjur dan PT. Floribunda adalah produsen utama Pakis di daerah tersebut. Perusahaan ini memproduksi Pakis dengan jenis yang baru ada di pasar untuk mengatasi kejenuhan pasar serta menciPT.akan permintaan baru, khususnya pada pemanfaatan Pakis sebagai daun potong. Produksi Pakis pada PT. Floribunda dimulai pada tahun 2007, dan permintaan untuk Pakis telah datang dari dalam dan luar negeri. Permintaan total tahun 2009 untuk Pakis daun potong pada PT. Floribunda sebesar 416.000 tangkai untuk enam jenis Pakis. Tanaman Pakis pada PT. Floribunda masih menyimpan banyak potensi, karena beragamnya jenis Pakis yang dimiliki PT. Floribunda serta pasar dalam negeri yang masih dapat digali terkait dengan adanya konsumen potensial. PT. Floribunda juga menghadapi persaingan dengan produsen produk substitusi Pakis, yakni berbagai jenis daun potong lain. Berdasarkan kondisi tersebut, PT. Floribunda perlu mengembangkan usaha Pakisnya. Analisis formulasi strategi pengembangan usaha dimulai dengan menyusun faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang dihadapi PT. Floribunda. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, serta peluang dan ancaman pada PT. Floribunda, (2) menentukan prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat untuk meraih peluang pasar yang saat ini belum dapat dipenuhi. Penelitian dilaksanakan di PT. Floribunda pada bulan Februari-Mei 2010. Formulasi strategi pengembangan usaha dilakukan melalui tiga tahap. Tahap input (input stage) menggunakan analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor strategis yang dihadapi PT. Floribunda, serta matriks External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Tahap masukan (matching stage) menggunakan matriks Internal External (IE) dan matriks strength, weakness, opportunities and threat (SWOT). Tahap pengambilan keputusan dirumuskan dengan Proses Hirarki Analitis (PHA). Responden untuk pembobotan dan rating terdiri dari pemilik, kepala bidang produksi dan kepala bidang pemasaran, sedangkan responden untuk PHA adalah pemilik. ..
Collections
- UT - Agribusiness [4256]