Study on Sustainability of Glass Eel Catching in Cimandiri River Estuary, Palabuhanratu, Sukabumi
Studi Keberlanjutan Penangkapan Juvenil Sidat (Glass Eel) di Muara Sungai Cimandiri,Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
Date
2012Author
Darmono, Oktavianto Prastyo
Purbayanto, Ari
Imron, Mohammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Fisheries is considered to be one of the reliable subsector in Indonesia. Although its utilization is not optimum yet, eels are already considered to be one of potential fish resources. South coast of Java especially in Cimandiri river estuary, Pelabuhan Ratu waters are abundance with eel. The number of juvenile eel catch has decreased in activities and catches. Power plant to be one of factors contributing to the decline in eel catches. Therefore, more studies are needed to identify and describe the juvenile eel catching and to measure the sustainability criteria for eel catching in biological, technical, social, economic and environment aspects. This study was used survey and direct observation method. Data analysis were descriptive analysis to describe the catching activities and scoring method to determine the status of fishing sustainability. Juvenile eel catching uses hand lift net and push net. The operation of eel catching gear were carrieout by lifting up the gears. Eel catching activities were done from at 6:00 pm to 05:00 am at the Cimandiri river estuary. Eel fishing season occurs throughout the year and peak season occurs in April-July. With the power plant has not been operating, based on the analysis that seen from overall aspects, the status of juvenile eel catching in Cimandiri river estuary can be categorized as “sufficient” so that eel catching activities can be continued. Perikanan menjadi salah satu subsektor yang diandalkan di Indonesia. Sidat merupakan salah satu potensi sumberdaya ikan yang tergolong besar, tetapi pemanfaatanya masih belum optimal. Pantai selatan Pulau Jawa khususnya di perairan muara Sungai Cimandiri, Palabuhanratu merupakan wilayah perairan yang banyak ditemukan ikan sidat. Penangkapan juvenil sidat mengalami penurunan aktivitas dan penurunan hasil tangkapan. Pembangunan PLTU menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan hasil tangkapan. Perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan kegiatan penangkapan juvenil sidat dan mengukur tingkat keberlanjutan penangkapan sidat berdasarkan kriteria biologi, teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi langsung dilapangan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan kegiatan penangkapan dan metode skoring untuk menentukan status keberlanjutan penangkapan. Penangkapan juvenil sidat menggunakan alat tangkap anco dan sodok, pengoperasian alat tangkap dilakukan oleh satu nelayan dengan cara mengangkat alat ke atas. Aktivitas penangkapan dilakukan pukul 18.00–05.00 WIB di muara Sungai Cimandiri. Musim penangkapan sidat terjadi sepanjang tahun dan musim puncak terjadi pada bulan April-Juli. Dengan adanya PLTU yang belum beroperasi aktif, berdasarkan analisis keberlanjutan penangkapan sidat dilihat dari keseluruhan aspek, status keberlanjutan penangkapan juvenil sidat di muara Sungai Cimandiri dapat dikategorikan ‘Cukup’ berlanjut sehingga usaha penangkapan sidat dapat dilanjutkan.