Analisis Efektivitas dan Efisiensi Proses Manufaktur Pada Produksi Minuman Mountea PT Sekawan Maju Sejahtera Bogor.
Abstract
PT Sekawan Maju Sejahtera (PT SMS) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan yang memproduksi minuman teh rasa buah dalam kemasan cup dengan merek Mountea. Saat ini, PT SMS belum memiliki merek produk sendiri dan hanya memproduksi dengan menerima pesanan dari perusahaan rekanan melalui kerjasama makloon. PT Dharana Inti Boga sebagai rekanan PT SMS menetapkan persyaratan mutu yang ketat dan menetapkan standar kehilangan (loss and waste) bahan baku maksimal 3%. Jika hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh PT SMS, maka PT SMS harus membayar denda kepada PT Dharana Inti Boga sebagai perusahan pemberi jasa makloon. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi proses manufaktur pada produksi dan mengidentifikasi penyebab-penyebabnya; (2) Mengidentifikasi dan menganalisis penyebab masalah utama rendahnya nilai efektivitas dan efisiensi proses manufaktur pada produksi, serta tingginya jumlah loss and waste produksi; (3) Memberikan rekomendasi untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan nilai efektivitas dan efisiensi proses manufaktur pada produksi, serta mengurangi jumlah loss and waste. Penelitian dilakukan di PT SMS Bogor dengan melakukan pengukuran nilai efektivitas penggunaan mesin atau peralatan dengan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan penyebab loss and waste yang dihitung melalui perbandingan antara input dan output produksi, serta pemetaan masalah dengan menggunakan alat bantu seven tools (Check sheet, Stratification, Histogram, Diagram Pareto, Diagram Sebab Akibat, Diagram Pencar dan Grafik Kendali Mutu). Berdasarkan hasil perhitungan data masa lalu diketahui bahwa rataan nilai OEE dari bulan Oktober 2009-Febuari 2010 sebesar 61,2%. Sedangkan berdasarkan data hasil pengamatan di bulan Maret 2010 diperoleh rataan nilai OEE 57,1%. Rendahnya nilai OEE, terutama dipengaruhi oleh nilai availability dan performance rate yang rendah (di bawah 90%), yaitu rataan 89,0% dan 70,2% pada data masa lalu, serta 74,5% dan 77,8% pada data hasil pengamatan. Hal utama yang mempengarui rendahnya nilai availability dan performance rate adalah banyaknya downtime akibat seringnya mesin filling mengalami kerusakan pada bagian sealer. Penyebab terjadinya loss and waste pada proses produksi disebabkan oleh produk bocor, hasil seal miring, over heat, volume kurang, cutting tidak rapih, penyok dan kehilangan atau loss. Setelah dilakukan analisa penyebab utama diketahui bahwa kehilangan produk menjadi penyebab utama terjadinya loss and waste 89,3%. Kehilangan produk selama proses diakibatkan oleh proses pengisian volume kedalam cup berlebih (luber), sehingga banyak produk terbuang.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]