Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Bintang Laut Culcita sp.
Abstract
Bintang laut Culcita sp. merupakan salah satu jenis echinodermata yang belum banyak dimanfaatkan dan sebagian besar masyarakat belum mengetahui akan keberadaan dan potensi yang dimiliki bintang laut tersebut. Penelitian tentang senyawa bioaktif dari bintang laut masih terbatas pada penemuan senyawa yang belum diketahui aktivitasnya. Padahal biota laut dikenal sebagai sumber beragam senyawa bioaktif diantaranya sebagai antioksidan. Hal tersebut yang mendasari penelitian ini untuk menentukan potensi antioksidan dan komponen bioaktif yang terdapat dalam bintang laut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya informasi mengenai kandungan senyawa antioksidan dan komponen bioaktif bintang laut yang dapat bermanfaat untuk bidang pangan, farmasi maupun industri lainnya. Tujuan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak bintang laut, menentukan komponen aktif (alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, fenol hidrokuinon, serta asam amino) yang terkandung dalam bintang laut melalui uji fitokimia, dan mengetahui fraksi aktif dari ekstrak bintang laut yang memiliki aktivitas antioksidan. Bintang laut pada penelitian ini berasal dari perairan Lampung Selatan. Rendemen ekstrak yang paling banyak dihasilkan yaitu ekstraksi dari pelarut metanol bertingkat dan metanol tunggal berturut-turut menghasilkan 8,38% dari 50 g sampel dan 6,55% dari 10 g sampel. Hasil rendemen dari pelarut heksan sebesar 2,06% dan etil asetat sebesar 0,19% dari 50 g sampel. Ekstrak kasar bintang laut memiliki aktivitas antioksidan yang terlihat dari nilai IC50 yang diperoleh. Nilai IC50 dari ekstrak heksan sebesar 3074 ppm, ekstrak etil asetat sebesar 670 ppm, ekstrak metanol bertingkat sebesar 1120 ppm, dan ekstrak metanol tunggal sebesar 641 ppm. Ekstrak kasar bintang laut ini mengandung 4 dari 6 komponen bioaktif yang diuji dengan metode fitokimia, antara lain alkaloid, steroid, flavonoid, dan asam amino. Pemisahan atau fraksinasi senyawa menggunakan teknik kromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan untuk memisahkan senyawa yang ada pada ekstrak kasar bintang laut yang mempunyai aktivitas antioksidan terbaik yaitu ekstrak kasar dengan pelarut etil asetat dengan IC50 670 ppm. Eluen terbaik yang digunakan yaitu etil asetat:kloroform:asam format (9:1:0,05). Pengamatan kromatogram hasil KLT dengan sinar UV pada panjang gelombang 254 nm terdeteksi 9 spot dengan nilai Rf 0,06; 0,14; 0,21; 0,33; 0,56; 0,62; 0,70; 0,75; dan 0,84 dari hasil ekstrak kasar etil asetat.