Show simple item record

dc.contributor.authorAlamsyah, Ayuningtyas
dc.date.accessioned2013-02-01T01:33:52Z
dc.date.available2013-02-01T01:33:52Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60178
dc.description.abstractSelama tahun 2009 investor kembali memburu saham pertambangan yang membuat indeks naik tajam. Sepanjang tahun 2009 pergerakan harga saham pertambangan dapat dikatakan sangat menarik. Saham-saham pertambangan memang menjadi saham unggulan pada tahun 2009 dengan rata-rata tingkat kenaikan harga saham sebesar 141,91%. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Membandingkan pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan pertambangan periode Januari-Desember 2009 yang terdaftar pada indeks Kompas 100 dengan menggunakan analisis teknikal, (2) Menganalisis kondisi perusahaan pertambangan yang terdaftar di indeks Kompas 100 periode Januari-Desember 2009 dengan menggunakan analisis fundamental selama tiga tahun terakhir (2006-2008), (3) Membandingkan nilai intrinsik harga saham perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar di indeks Kompas 100 selama periode Januari-Desember 2009 dengan menggunakan analisis fundamental, (4) Mengidentifikasi faktor fundamental yang dapat mempengaruhi harga saham pertambangan. Penelitian ini dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa data time series harian dari bulan Januari sampai Desember 2009, serta data laporan tahunan perusahaan selama periode 2006-2008. Pengolahan data dilakukan degan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah Analisis teknikal dan Analisis fundamental. Dalam indeks Kompas 100 dipilih empat perusahaan. Perusahaan tersebut antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS). Melalui analisis teknikal, investor dapat mengamati pergerakan harga saham keempat perusahaan tersebut selama Januari-Desember 2009. Saham ANTM mengalami 6 titik golden cross dan 6 titik dead cross. Saham BUMI mengalami 5 titik golden cross dan 4 titik dead cross. Saham PTBA mengalami 5 titik golden cross dan 4 titik dead cross. Saham TINS mengalami 3 titik golden cross dan 3 titik dead cross. Analisis fundamental PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menunjukkan bahwa kinerja perusahaan selama tahun 2006-2008 cenderung baik. Pada tahun 2007 ANTM melakukan stock split dengan rasio 1:5, sehingga jumlah saham beredar ANTM bertambah lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dan hal ini berpengaruh terhadap nilai EPS, EPS ANTM tahun 2007 sebelumnya Rp. 536,67 dan menjadi Rp 143,67 pasca stock split. Saham ANTM mengalami overvalued di pasar saham pada tahun 2009. Kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) selama periode 2006-2008 tergolong baik, namun saham BUMI mengalami undervalued di pasar saham pada tahun 2009. Kinerja PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) selama tahun 2006-2008 cenderung baik, namun pada tahun 2009 saham PTBA mengalami undervalued di pasar saham. Sedangkan kinerja PT Timah Tbk (TINS) cenderung kurang memuaskan. Pada tahun 2008 TINS melakukan stock split dengan rasio 1:10, hal ini mengakibatkan jumlah saham beredar TINS bertambah sepuluh kali lipat. Bertambahnya jumlah saham beredar berpengaruh terhadap EPS pasca dilakukannya stock split, dan pada tahun 2009 menunjukkan bahwa saham TINS mengalami overvalued di pasar saham.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePenilaian Harga Saham Pertambangan dengan Menggunakan Analisis Teknikal dan Fundamentalen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record