Pengembangan Pisang Kepok Unggul Sebagai Penopang Ketahanan Pangan Nasional
View/ Open
Date
2012Author
Suhartanto, M. Rahmad
Sobir
Harti, H.
Nasution, M. A.
Nurbani
Metadata
Show full item recordAbstract
Pisang merupakan tanaman sumber karbohidrat dan mineral yang relatif dapat beradaptasi luas dalam agrolimat di Indonesia. Produksi pisang nasional mendapat ancaman serangan penyakit layu darah yang ditularkan oleh serangga melalui bunga jantannya. Penyakit ini telah menyebar ke hampir seluruh wilayah di Indonesia dan menghancurkan agribisnis pisang, terutama pisang kepok. Penemuan pisang kepok mutan yang tidak berbunga jantan di Sulawesi tahun 1992 oleh tim Budenhagen, kemudian dilanjutkan oleh tim Pusat Kajian Buah Tropika-IPB dan Dinas Propinsi Sulawesi Selatan mulai tahun 2008 memberi harapan terhadap pengendalian penyakit layu darah. Uji observasi awal telah dilakukan ke daerah asal pisang tersebut, yaitu Kabupaten Kepulauan Selayar dan Bone, Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi telah terpilih pisang Kepok Loka Nipah sebagai calon varietas unggul karena mampu berproduksi hingga 41 kg/pohon, kandungan karbohidrat 30%, daging buah berwarna kuning muda dan rasanya manis. Pisang kepok unggul ini telah dilepas dengan nama Unti Sayang pada Tahun 2010. Saat ini telah dilakukan diseminasi dan penyebaran Varietas Unti Sayang ke Kabupaten Boyolali dan Pekalongan Jawa Tengah dan Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Pengujian lapang di daerah endemic penyakit layu darah di Kalimantan Timur menghasilkan teknologi pengendalian penyakit mematikan tersebut, yaitu dengan pendekatan GAP (Good Agriculture Practices) dan penggunaan Varietas unggul Unti Sayang dan agensia hayati