Studi Pembuatan Papan Komposit Anyaman Pandan (Pandanus spp) Menggunakan Perekat Epoxy dan PVAc (Polivynil Acetate)
Abstract
Kebutuhan industri perkayuan akan bahan baku berupa kayu yang semakin meningkat tidak dapat dipenuhi karena menurunnya kualitas dan kuantitas kayu yang tersedia akibat kondisi hutan yang semakin buruk. Untuk itu diperlukan terobosan pemikiran agar permasalahan tersebut dapat diatasi. Upaya tersebut dapat lebih mudah dilakukan mengingat perkembangan pengetahuan dan teknologi terkini yang memungkinkan menghasilkan produk komposit yang dapat menggunakan berbagai bahan baku. Salah satu bahan baku yang cukup potensial untuk menghasilkan produk komposit adalah pandan (Pandanus spp). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan pemanfaatan daun pandan sebagai bahan baku produk komposit, mengetahui sifat fisis, dan mekanis panil pandan, serta menguji pengaruh perekat dan berat labur terhadap sifat fisis, dan mekanisnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2008 sampai bulan Februari 2009 di Laboratorium Biokomposit, Laboratorium Peningkatan Mutu Kayu, dan Laboratorium Rekayasa Kayu, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bahan dan alat yang digunakan berupa anyaman pandan (Pandanus spp), perekat epoxy dan PVAc (polivynil acetate), alat kempa, oven, desikator, caliper, neraca elektronik, kuas, sendok pengaduk, gelas piala, jig saw, UTM (Universal Testing Machine) merk Instron, penggaris, gunting, baskom, dan alat-alat pendukung seperti kamera, alat tulis, dan kalkulator. Pembuatan panil pandan menggunakan anyaman pandan yang sudah dibuat sebelumnya, dan jumlah lembaran pandan yang disusun untuk membuat satu panil adalah sebanyak lima lembar anyaman pandan. Panil pandan direkat menggunakan 2 jenis perekat yaitu epoxy dan PVAc dengan berat labur 110, 120, 130, 140, dan 150 g/m2/permukaan dan ulangan sebanyak 3 kali. Setelah proses perekatan, panil pandan di kempa dengan kempa dingin dengan tekanan 35 kgf/cm2 selama 24 jam. Kemudian panil pandan dikondisikan selama 14 hari untuk menghilangkan tegangan setelah pengempaan. Sifat panil pandan yang diuji adalah kerapatan, kadar air, pengembangan dan penyusutan tebal, modulus elastisitas (MOE), modulus patah (MOR), dan keteguhan rekat internalnya. Data hasil pengujian sifat fisis dan mekanis serta keteguhan rekat anyaman pandan dari masing-masing jenis perekat di analisis menggunakan Rancangan Faktorial Acak Lengkap, dengan dua faktor, yaitu jenis perekat (epoxy dan PVAc), dan berat labur (110, 120, 130, 140 dan 150 g/m²). Proses pengolahan data menggunakan software SAS dan Minitab 14. Sifat fisis papan yang dihasilkan adalah sebagai berikut : kerapatan (0,47 g/cm3), kadar air (15,37%), pengembangan tebal (69,27%), dan penyusutan tebal (7,12%). Sedangkan sifat mekanis papan adalah sebagai berikut : modulus elastisitas/MOE (10.652,52 kg/cm2), modulus patah/MOR (75,02 kg/cm2), dan keteguhan rekat internal (3,90 kg/cm2). Sifat papan komposit yang dihasilkan belum memenuhi standar SNI 01-5008.2-2000, dan perlakuan jenis perekat mempengaruhi sifat papan yaitu kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, modulus elastisitas (MOE), modulus patah (MOR), dan keteguhan rekat internal, sedangkan perlakuan berat labur mempengaruhi sifat kerapatan, modulus elastisitas (MOE), modulus patah (MOR), dan keteguhan rekat internal papan.
Collections
- UT - Forest Products [2184]