:Nilai Desain Acuan Sambungan Double Shear Balok Kayu – Pelat Baja Empat Jenis Kayu pada Tiga Diameter Paku menurut Berbagai Analisis Pendekatan
Abstract
Sambungan kayu adalah sambungan yang mengikat dua atau lebih papan kayu secara bersamaan dengan menggunakan alat sambung mekanik seperti paku, baut, konektor atau menggunakan alat sambung berupa perekat struktural. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diameter paku dan berat jenis kayu terhadap kekuatan sambungan double shear pelat baja - empat jenis kayu perdagangan Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui nilai desain acuan sambungan double shear balok kayu – pelat baja empat jenis kayu pada tiga diameter paku menurut berbagai analisis pendekatan. Analisa dilakukan terhadap empat nilai yang akan dibandingkan, yaitu pada hasil pengujian yang dilakukan yang selanjutnya disebut sebagai pendekatan A, hasil penelitian Sriyanto, Manshur dan Sadiyo (2009) yang selanjutnya disebut sebagai pendekatan B, nilai-nilai yang merujuk pada literatur yang selanjutnya disebut sebagai pendekatan C, serta hasil beban total sambungan tarik yang dibagi perjumlah paku dan factor keamanan yang selanjutnya disebut sebagai pendekatan D. Sambungan dilakukan dengan menggunakan empat jenis kayu perdagangan Indonesia yaitu kayu meranti merah (Shorea leprosula), kayu mabang (Shorea pachyphylla), kayu kempas ( Koompasia malaccensis ) dan kayu bangkirai ( Shorea laevifolia ). Paku yang digunakan adalah paku dengan diameter 4.1 mm dengan panjang 10 cm, paku dengan diameter 5.2 mm dengan panjang 12.5 cm dan paku dengan diameter 5.5 mm dengan panjang 15 cm. Perhitungan nilai desain acuan sambungan double shear balok kayu – pelat baja berdasarkan pada National Design Specification for Wood Contrsuction. Hasil analisa menunjukkan bahwa berat jenis kayu mempengaruhi kekuatan sambungan, semakin tinggi berat jenis kayu akan menghasilkan kekuatan sambungan yang tinggi pula. Hal ini bisa dipengaruhi oleh sifat mekanis dari kayu itu sendiri seperti keteguhan tekan maksimum sejajar seratnya. Kayu bangkirai mempunyai berat jenis yang tinggi dibandingkan tiga jenis kayu lainnya namun hasil analisa pendekatan D melihatkan bahwa nilai desain acuan sambungannya lebih rendah dibandingkan ketiga kayu lainnya. Kemudian, penggunaan paku berdiameter lebih besar menghasilkan kekuatan sambungan yang besar pula, namun hal ini tergantung pula dengan keadaan dari paku dan bahan pembuat paku tersebut.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]