Pengaruh Aditif Terigu dan Tepung Batang Kelapa Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Venir Bambu Lamina dengan Perekat Fenol Formaldehida
Abstract
Indonesia memiliki sekitar 125 jenis bambu di antaranya 20 jenis yang sudah dibudidayakan, salah satunya adalah bambu Tali. Sejauh ini penelitian bambu sebagai bahan berlignoselulosa untuk bahan baku produk panel masih terbatas dalam bentuk bambu lapis dan papan partikel menggunakan perekat Fenol Formaldehida, Melamine Formaldehida dan Urea Formaldehida sedangkan papan semen dan papan gypsum menggunakan perekat mineral. Dalam upaya diversifikasi produk panel, maka dilakukan pembuatan venir bambu lamina dari bambu Tali dengan menggunakan perekat Fenol Formaldehida. Tujuan yang ingin dicapai antara lain mendapatkan data kualitas venir bambu lamina dari jenis bambu Tali yang menggunakan perekat Fenol Formaldehida dengan variasi campuran jenis dan kadar zat aditif. Produk yang dibuat dalam penelitian ini berupa venir bambu lamina 11 lapis dengan ukuran (40 x 40 x 1) cm menggunakan jenis bambu Tali, dan perekat Fenol Formaldehida (PF) serta aditifnya berupa tepung terigu dan tepung batang kelapa dengan kadar (0%-10% masing-masing dari berat perekat cairnya) dikempa dengan suhu 1400 C selama 10 menit dengan tekanan 20 kg/cm2. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan Faktorial sebanyak 2 x 4 x 3. Faktor yang di selidiki yaitu jenis zat aditif dan kadar zat aditif. Sifat fisis dan mekanis produk mengacu pada Standar Indonesia dan Jepang untuk Venir Lamina (Laminated Venir Lumber, LVL), sementara karakteristik perekat yang digunakan mengacu pada Standar Indonesia untuk perekat Fenol Formaldehida untuk kayu lapis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik PF yang dibuat memenuhi persyaratan Standar Indonesia. Kualitas produk panel Venir Bambu Lamina hasil penelitian ini memenuhi persyaratan standar Indonesia dan Jepang untuk Produk LVL, dengan hasil yang terbaik diperoleh pada Venir bambu Lamina yang menggunakan zat aditif tepung batang kelapa sebanyak 10 % dalam campuran Fenol Formaldehidanya. Produk hasil penelitian ini termasuk mutu khusus dan tergolong kelas kuat I.