Disain Hutan Kota di RTH Kelurahan Srengseng Sawah Berdasarkan Persepsi Masyarakat (Studi Kasus di Kelurahan Srengseng Sawah dan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan).
Abstract
Kota Jakarta terus berkembang dan mengalami peningkatan pembangunan di berbagai aspek kehidupan manusia yang berdampak negatif bagi luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kondisi demikian mengakibatkan perubahan ekosistem perkotaan. Sebagai upaya menambah luasan RTH maka pembangunan hutan kota merupakan salah satu solusinya. Tujuan dari penelitian ini adalah Menentukan tipe hutan kota serta mendisain/merancang hutan kota berdasarkan kondisi biofisik serta persepsi masyarakat Penelitian ini dilaksanakan dimulai dari Bulan januari – Maret 2009 di RTH kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan.Tahapan perancangan dimulai dari persiapan penelitian, setelah itu dilakukan tahap pengumpulan data berupa permasalahan lingkungan, kebijakan pemerintah, kondisi biofisik kawasan dan sosial ekonomi masyarakat. Data diolah secara deskriptif kualitaf kecuali untuk kondisi sosial masyarakat dengan menggunakan skala likert, nominal dan rangking. Hasil pengolahan data dianalisis untuk mengetahui kendala dan potensi didalam dan di luar tapak. Tahap selanjutnya adalah menentukan tipe hutan kota dan menyusun konsep perancangan terakhir adalah perancangan hutan kota. Masyarakat memiliki pengetahuan yang sedang-tinggi. Hubungan antara karakteristik responden dengan pengetahuan hanya dipengaruhi umur. Tipe hutan kota yang diinginkan adalah tipe pemukiman dengan bentuk berupa taman yang fungsi utamanya adalah sebagai penyimpan cadangan air dan fungsi lainnya adalah sebagai sarana rekreasi dan meningkatkan keindahan. Konsep tata ruang yang dirancang dengan membagi menjadi dua ruang berdasarkan intensitas pemanfaatan yaitu semi intensif dan intensif. Vegetasi yang akan dikembangkan adalah sesuai dengan keinginan masyarakat, jenis tanaman lokal, sebagai identitas kota dan sesuai dengan kondisi biofisik tapak. Peletakannya didalam tapak disesuaikan dengan kondisi tapak, bentuk tapak, jenis dan fungsi tanaman. Tahap perancangan meliputi rancangan jenis vegetasi, jarak penanaman, rancangan detail, dalam tapak disediakan sarana dan prasarana yang mendukung aktifitas untuk jogging, dan permainan untuk anak.