Studi Sebaran Spasial Aktivitas Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae, Pocock 1929) di SPTN V Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Taman Nasional Kerinci Seblat.
Abstract
Harimau sumatera merupakan satu dari tiga subspesies harimau yang masih hidup di Indonesia saat ini. Harimau sumatera merupakan satwa yang dilindungi karena populasinya terus berkurang. Jumlah populasi harimau sumatera di alam diperkirakan 400-500 ekor (Siswomartono et al.,1994). Harimau sumatera merupakan satwa karnivora yang menggantungkan hidupnya pada keberadaan satwa mangsa. Oleh karena itu, keberadaan satwa mangsa sangat penting sebagai syarat lestarinya harimau sumatera. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juni sampai 9 Desember 2008 di SPTN V Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Taman Nasional Kerinci Seblat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk sebaran spasial aktivitas harimau sumatera, membuktikan adanya hubungan antara tipe aktivitas harimau sumatera dengan karakteristik habitat, dan memetakan sebaran spasial aktivitas harimau sumatera pada tiap tipe hutan. Pengambilan data dilakukan dengan transek jalur dengan pengambilan data berupa perjumpaan tidak langsung yaitu berupa data jejak kaki, cakaran di tanah (scrape), cakaran di pohon (scratch), kotoran dan cover. Pengamatan dilakukan di empat tipe hutan, yaitu hutan dataran rendah (0-300 mdpl), hutan perbukitan (300-800 mdpl), hutan subpegunungan (800-1400 mdpl) dan hutan pegunungan (>1400 mdpl) (Laumonier, 1994). Terdapat 28 data perjumpaan secara tidak langsung yang berupa lima aktivitas. Data tersebut menunjukkan beberapa aktivitas yang dilakukan oleh harimau sumatera yaitu, berjalan, mencakar di tanah, mencakar di pohon, membuang kotoran dan berlindung. Dari hasil analisis data didapatkan hasil bahwa nilai x² hitung (7,227) memiliki nilai lebih besar dari pada x² tabel (5,99). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebaran spasial aktivitas harimau sumatera menyebar secara mengelompok. Untuk mengetahui hubungan antara tipe aktivitas harimau sumatera dengan karakteristik habitat dilakukan uji chi kuadrat. Dari uji tersebut didapatkan hasil yaitu x² hitung (21,16) lebih besar dari x² tabel (15, 507). Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa tipe aktivitas harimau sumatera terbukti memiliki hubungan dengan karakteristik habitat yang ada di lokasi penelitian. Hal ini terkait dengan komponen habitat yang tersedia seperti, satwa mangsa, ketersedian air, dan cover berupa struktur vegetasi maupun formasi hutan dan potensial gangguan seperti, perambahan, perburuan, dan pengambilan sumber daya alam.