Pengaruh Ukuran Contoh Uji Terhadap Beberapa Sifat Papan Partikel dan Papan Serat
Date
2009Author
Putri, Devina Rofi’ah
Hadi, Yusuf Sudo
Sulastiningsih, I. M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Jenis produk komposit yang saat ini sedang dikembangkan secara pesat sebagai pengganti penggunaan kayu adalah papan partikel dan papan serat. Papan partikel dan papan serat diproduksi oleh pabrik komposit yang memanfaatkan sisa-sisa kayu yang tidak terpakai dan kayu-kayu dengan kualitas yang rendah. Kedua jenis papan tersebut saat ini mudah sekali didapatkan di pasaran dengan berbagai ukuran dan ketebalan. Untuk mengetahui mutu dan kekuatan dari papan partikel dan papan serat yang akan digunakan, perlu dilakukan pengujian terhadap papan partikel dan papan serat yang dimiliki yang didasarkan pada standar pengujian yang ada, misalnya standar Indonesia (SNI), standar internasional (ISO), dan standar Amerika (ASTM). Tiap standar yang ada, memiliki kriteria tersendiri mengenai ukuran contoh uji. Papan partikel dan papan serat yang digunakan berasal dari Laboratorium Produk Majemuk Kelompok Peneliti Pemanfaatan Hasil Hutan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor. Contoh uji SNI dan ISO untuk pengujian kerapatan, kadar air, penyerapan air, dan pengembangan tebal berukuran 50 mm × 50 mm. Sedangkan contoh uji ASTM untuk pengujian kerapatan dan kadar air berukuran 76 mm × 152 mm, pengujian penyerapan air dan pengembangan tebal 152 mm × 152 mm. Ukuran contoh uji pengujian modulus elastisitas dan modulus patah SNI 50 x {50 + (15 x tebal)}, ISO 50 x {50 + (20 x tebal)}, dan ASTM 76 x {50 + (24 x tebal)}. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan pola acak lengkap dilanjutkan dengan uji beda Tukey. Perbedaan ukuran contoh uji (SNI, ISO, dan ASTM) merupakan perlakuan. Banyaknya pengamatan untuk setiap sifat yang diuji adalah 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran contoh uji tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil pengujian kerapatan papan partikel dan papan serat. Kerapatan rata-rata papan partikel adalah 0,666 g/cm3, sedangkan kerapatan rata-rata papan serat adalah 0,707 g/cm3. Perbedaan ukuran contoh uji memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil pengujian kadar air, penyerapan air, pengembangan tebal, modulus elastisitas (MOE) dan modulus patah (MOR) papan partikel dan papan serat. Dibandingkan dengan persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan FAO maka sifat fisis dan mekanis papan partikel yang diuji dengan SNI, ISO, dan ASTM semuanya memenuhi persyaratan yang ditentukan. Sifat fisis dan mekanis papan serat kerapatan sedang yang diuji dengan SNI, ISO, dan ASTM semuanya memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Standar Nasional Indonesia. Dibandingkan dengan persyaratan FAO, maka hanya sifat penyerapan air saja yang tidak memenuhi persyaratan karena nilai penyerapan airnya lebih dari 40 %. Besarnya nilai penyerapan air papan serat kerapatan sedang menurut FAO adalah 6 – 40 %, sedangkan nilai rata-rata hasil pengujian penyerapan air papan serat kerapatan sedang yang diuji menurut SNI, ISO, dan ASTM adalah 65 %. Perbedaan ukuran contoh uji sangat berpengaruh terhadap nilai pengujian sifat fisis dan mekanis papan partikel dan papan serat kecuali kerapatan. Perbedaan hasil yang cukup signifikan terlihat pada pengujian modulus elastisitas (MOE), dimana ukuran contoh uji dan jarak sangga yang paling kecil memberikan hasil pengujian yang paling kecil juga.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]