Strategi Pengendalian Kebakaran Hutan di IUPHHK – HA (Studi Kasus di IUPHHK – HA, PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah)
Abstract
PENDAHULUAN. Hutan tropika Indonesia telah dikenal di dunia sebagai hutan tropika terluas nomor tiga (3) di dunia, setelah negara Brazil dan Zaire. Pada awalnya diperkirakan luas hutan tropika di Indonesia adalah 164 juta Ha, kemudian berkurang menjadi 143 juta Ha dan pada tahun 1999 diperkirakan tinggal 90-120 juta Ha. Apabila luas daratan Indonesia diperkirakan 190 juta Ha, maka luas hutan di Indonesia tinggal ± 48-64% dari daratan (Suratmo et al. 2003). Kebakaran hutan dan lahan saat ini telah menjadi salah satu bentuk gangguan terhadap pengelolaan hutan dan lahan. Akibat negatif yang ditimbulkan cukup besar misalnya kerusakan ekologis, menurunnya estetika, merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktifitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global, menurunkan keanekaragaman sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang merupakan sumber plasma nutfah yang tak ternilai. Kebakaran hutan merupakan masalah yang krusial dan perlu penanganan yang sungguh-sungguh. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu strategi pengendalian kebakaran hutan yang efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari, mendeskripsikan, dan menganalisis: (1). Strategi pengendalian kebakaran hutan yang diterapkan di IUPHHK – HA (PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah) (2). Partisipasi masyarakat sekitar IUPHHK – HA dalam strategi pengendalian kebakaran hutan. METODE. Penelitian ini dilakukan di IUPHHK – HA, PT. Sarmiento Parakantja Timber (SARPATIM), Kalimantan Tengah dan pada bulan Maret sampai April. Alat-alat yang digunakan adalah kamera, alat perekam, alat tulis serta data-data sekunder yang berhubungan dengan kebakaran hutan. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik snowball sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan digambarkan sebagai metode triangulasi, yaitu metode pengumpulan data kualitatif berupa wawancara mendalam, pengamatan berperan-serta dan penelusuran dokumen. HASIL DAN KESIMPULAN. Pendekatan data hotspot menunjukan bahwa hotspot yang ditemukan lebih banyak terdapat di luar wilayah kerja PT. Sarpatim. Jika di persentasekan maka 72% terdapat di luar dan 28% di dalam wilayah kerja. Strategi pengendalian kebakaran hutan yang diterapkan oleh pihak PT. Sarmiento Parakantja Timber terdiri dari tiga komponen, yaitu : (1). Kegiatan Pra Pemadaman, (2). Operasi Pemadam Kebakaran, (3). Kegiatan Pasca Kebakaran (Konsolidasi). Selanjutnya seluruh rangkaian strategi pengendalian kebakaran akan di analisis berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan. Masyarakat sekitar PT. Sarpatim cukup berpartisipasi dalam mencegah terjadinya kebakaran, contohnya hukum adat yang digunakan dalam mempersiapkan lahan untuk ladang.
Collections
- UT - Silviculture [1361]