Ketahanan Tiga Strain Udang Galah Macrobrachium rosenbergii Terhadap Detergen Surfaktan Alkyl Sulfate
Abstract
Udang galah Macrobrachium rosenbergii adalah komoditas perikanan air tawar yang banyak dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis penting. Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap udang galah maka perlu diadakan suatu upaya untuk memperluas usaha budidaya. Namun pada akhir-akhir ini banyak terjadi kasus pencemaran lingkungan perairan sehingga dapat menurunkan kualitas air untuk kegiatan budidaya. Salah satu sumber pencemaran perairan berasal dari detergen yang merupakan limbah rumah tangga maupun industri. Bahan aktif detergen telah diketahui dapat mengganggu kesehatan hewan dan manusia antara lain gangguan respon imun pada marmot, dapat merusak insang ikan meskipun hanya pada konsentrasi 5 ppm. Sebagaimana diketahui bahwa kepekaan terhadap zat beracun dapat sangat bervariasi antara jenis yang satu dengan jenis yang lainya dan antara individu yang satu dengan individu lainnya di dalam satu jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas surfaktan Alkyl Sulfate (AS) terhadap strain udang galah yang berbeda serta menentukan strain yang paling unggul. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2009 hingga Agustus 2009 di Laboratorium Lingkungan dan Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hewan uji yang digunakan adalah udang galah strain hybrid (hasil persilangan strain Kalimantan dan strain Sulawesi) dengan bobot rata-rata 0,032±0,007 g; strain Sukabumi dengan bobot rata-rata 0,046±0,018 g; dan strain Kalimantan dengan bobot ratarata 0,079±0,01g yang berasal dari UPT Udang Galah Cisolok, Pelabuhan Ratu. Udang dipelihara pada akuarium berukuran 20x20x20 cm. Pada pemeliharaan pasca uji akut, udang diberi pakan secara at satiation. Pakan yang diberikan berupa pelet tenggelam dengan kadar protein 30 %. Terdapat 5 perlakuan yaitu K (konsentrasi AS 0 mg/l), A (konsentrasi AS 8,41 mg/l ), B (konsentrasi AS 14,14 mg/l ), C (konsentrasi AS 23,77 mg/l ), D (konsentrasi AS 39,96 mg/l ). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Analisa data dilakukan dengan menggunakan program MINITAB 14 dan SAS 9.1. Hasil pemaparan surfaktan AS saat uji akut 96 jam terhadap udang galah strain hybrid, strain Sukabumi dan strain Kalimantan memberikan respon yang berbeda antara strain satu dengan lainnya.. Hasil uji akut 96 jam dan pemeliharaan udang galah selama 30 hari didapatkan bahwa perbedaan konsentrasi Alkyl Sulfate AS memberikan pengaruh yang nyata pada tingkat kematian (MR) dan laju pertumbuhan bobot harian(SGR) (P>0,05). Namun perbedaan strain hanya memberikan pengaruh yang nyata pada laju pertumbuhan bobot harian (SGR) sedangkan untuk tingkat kematian (MR) tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05). Berdasarkan nilia LC50 96 jam, dan nilai laju pertumbuhan bobot harian udang galah strain Sukabumi memiliki ketahanan yang paling tinggi sedangkan udang galah strain Kalimantan memiliki ketahan yang paling rendah terhadap pemaparan surfaktan detergen alkyl sulfate.