Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah
Abstract
Kegiatan magang dilaksanakan di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah selama empat bulan, dimulai tanggal 1 Maret – 3 Juli 2010. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan magang adalah bekerja secara aktif di lapang dan pengumpulan data primer melalui praktek kerja langsung, pengamatan di lapang, wawancara, dan diskusi langsung maupun tidak langsung dengan staf dan karyawan perkebunan, serta pengumpulan data sekunder melalui arsip kebun dan laporan manajemen (bulanan, triwulan, semester, dan tahunan). Pelaksanaan teknis lapang yang diikuti meliputi pembibitan, pembentukan bidang petik (centering), pemupukan, pemangkasan, gosok lumut, penggemburan tanah (porokan), pembuatan lubang tadah dan saluran air, pengendalian hama dan penyakit, pengendalian gulma, pemetikan, dan proses pengolahan pucuk Pemetikan yang dilakukan di Unit Perkebunan Bedakah adalah pemetikan jendangan, pemetikan produksi, dan pemetikan rampasan (gendesan). Alat-alat yang biasa digunakan pemetik dalam kegiatan pemetikan adalah keranjang, sramben (celemek plastik), penutup kepala, waring gendong dan waring kantong, sarung tangan, sepatu boot, dan gunting petik. Waktu pelaksanaan pemetikan jendangan yaitu 2.5 – 3 bulan dengan tinggi petikan jendangan berkisar antara 20 – 22 cm di atas luka pangkas, serta dengan frekuensi jendangan 6 kali petikan sebelum pemetikan produksi telah sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Tinggi bidang petik akan semakin meningkat dengan bertambahnya umur pangkas tanaman. Rata-rata tinggi bidang petik di Unit Perkebunan Bedakah berkisar antara 70 – 90 cm dari permukaan tanah. Gilir petik di Unit Perkebunan Bedakah pada Bulan Maret – Mei 2010 berbeda-beda berkisar antara 12 – 17 hari sesuai dengan ketinggian tempat masing-masing blok. Jumlah tenaga pemetik pada Unit Perkebunan Bedakah masih kurang mencukupi kebutuhan. Kebutuhan tenaga pemetik pada tahun 2010 mencapai 282 orang, akan tetapi jumlah tenaga pemetik yang ada hanya 235 orang. Kapasitas petik dari Bulan Maret – Juni 2010 mencapai 60.85 kg. Nilai ini sudah berada di atas basic yield yang ditetapkan oleh Unit Perkebunan Bedakah yaitu sebesar 45 kg. Faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas pemetik adalah usia dan lama pengalaman bekerja di kebun, sedangkan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap kapasitas pemetik. Sistem transportasi pucuk di Unit Perkebunan Bedakah menggunakan truk dengan kapasitas optimum yang ditentukan yaitu 2 500 kg pucuk untuk satu kali pengangkutan. Analisis petik di Unit Perkebunan Bedakah dilaksanakan secara berkala pada nomor-nomor tertentu pada semua blok. Analisis petik yang diikuti dilaksanakan di tiga blok, yaitu Blok Bismo, Mandala, dan Argopuro pada tahun pangkas yang berbeda, serta diketahui bahwa persentase pucuk medium akan semakin menurun dengan bertambahnya umur pangkas. Analisis pucuk yang dilakukan pada bulan Maret – Juni 2010 di Unit Perkebunan Bedakah menunjukkan bahwa pucuk memenuhi syarat olah (MS) yang dihasilkan dari masing-masing blok hampir sama berkisar antara 47 – 51 % dan belum memenuhi syarat minimal pengolahan yaitu minimal pucuk yang dihasilkan 55 % memenuhi syarat olah. Hal ini disebabkan masih terdapat banyak pucuk kasar sehingga kurang memenuhi syarat olah.