Jumlah Sel Darah Merah, Kadar Hemoglobin, dan Nilai Hematokrit Luak Jawa (Paradoxurus hemaphroditus)
Abstract
Common palm civet (Paradoxurus hemaphroditus) is wild animal that is used to produce the most expensive coffee in the world namely Luak Coffee, experimental animal in laboratorium, and many purposes. Therefore, they need to maintain their healthiness. Physiological status of healthiness can be performed from blood imaging. This study was purposed to know blood imaging from eight Java common palm civets, four males and females. The experiment had done at laboratory of Physiology, Departement Anatomy, Physiology, and Pharmacology, faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University during 7 weeks starting from 2nd September 2010 to 15th October 2010. Blood imaging of eight common palm civets at time they were captured and being adaptated at cage environmental were fluctuated. The erytrocyte count of male and female common palm civets was (9.28±1.83)x106/mL and (8.47±1.8)x106/mL, respectively. Meanwhile haemoglobin concentration and hematocrit value of male and female common palm civets was (10.69±2.10)g/dL and (9.64±2.15)g/dL, (36.45±4.74)% and (30.05±7.95)% respectively. Generally blood imaging of male common palm civet have higher value than female. Java common palm civet blood imaged was under average of blood imaged of Thailand common palm civet. This result is correlated with their visual anatomy convincing that the Java common palm civet might be still under one year old. Luak (Paradoxurus hemaphroditus) adalah hewan liar yang dimanfaatkan dalam produksi kopi termahal di dunia yaitu Kopi Luak dan digunakan juga sebagai hewan percobaan di laboratorium. Luak yang sehat dibutuhkan untuk memperoleh pemanfaatan yang optimal. Status kesehatan hewan dapat dilihat dari gambaran fisiologi darahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran darah pada 8 ekor luak Jawa, masing-masing 4 ekor jantan dan 4 ekor betina. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fisiologi, Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor selama 7 minggu dari tanggal 2 September 2010 sampai dengan 15 Oktober 2010. Gambaran darah 8 ekor luak Jawa pada saat penangkapan sampai dengan proses adaptasi berfluktuasi. Rataan jumlah butir darah merah luak jantan dan betina adalah (9.28±1.83)x106 /mL dan (8.47±1.8)x106 /mL, kadar hemoglobin (10.69±2.10)g/dL dan (9.64±2.15)g/dL dan nilai hematokritnya adalah (36.45±4.74)% dan (30.05±7.95)%. Secara umum gambaran darah luak Jawa jantan memiliki rataan yang lebih besar dari pada luak Jawa betina. Rataan gambaran darah luak Jawa berada di bawah rataan gambaran darah luak Thailand. Berdasarkan pengamatan visual dan hasil gambaran darah luak Jawa ini, menunjukan bahwa luak Jawa yang digunakan dalam penelitian ini berumur di bawah 1 tahun.