Rapid Built-up Cover Changes on Flood Innudation Areas in Padang City
Laju Perubahan Tutupan Lahan Terbangun Pada Daerah Rawan Genangan Banjir Di Kota Padang
Date
2010Author
Syarief, Azhari
Zain, Alinda Fitriany Malik
Hardjoamidjojo, Soedodo
Metadata
Show full item recordAbstract
The development of the city of Padang as the capital of West Sumatra province showed an increase of urbanization. It is characterized by the growth of built up area in some districts. Geographical and geomorphologis condition of Padang is flat and located on the shores of the west coast of Sumatra island which often experience floods every year. The purposes of this study are: 1) to identify the land cover changes in the city of Padang between 1994 and 2007., 2) to identify characteristics of flooding and flood hazard zoning in the city of Padang., 3) to study response of urbanization on flood-prone areas., and 4) to analysis the shape and level of community participation in sustainable flood prevention in the city of Padang. The collection of primary data were done in 2 stages, namely: a) the measurement and testing to the field of landform, land cover and flood hazard zoning, and interviews with community members about flood events and forms of participation in flood prevention. Furthermore, the data were analyzed using analysis of remote sensing image interpretation, analysis Geographical Information Systems (GIS) and descriptive analysis. Bencana banjir dikatagorikan sebagai proses alamiah atau fenomena alam, yang dapat dipicu oleh beberapa faktor penyebab: (a) Fenomena alam, seperti curah hujan, iklim, geomorfologi wilayah; dan (b) Aktivitas manusia (Proses Man-Made) yang tidak terkendali dalam mengeksploitasi alam, yang mengakibatkan kondisi alam dan lingkungan menjadi rusak. Perkembangan Kota Padang sebagai ibukota provinsi Sumatera Barat memperlihatkan adanya peningkatan kegiatan urbanisasi. Pergerakan penduduk ini mengakibatkan adanya pertumbuhan lahan terbangun. Sebagian besar pusat-pusat aktivitas manusia berada pada lahan yang terbentuk oleh proses fluvial maupun proses marin. Lahan yang terbentuk akibat proses fluvial dan marin merupakan lahan akibat genangan banjir maupun pengaruh ombak atau gelombang laut yg terjadi secara berulang-ulang. Kondisi curah hujan yang sangat tinggi membuat sebagian daerah di Kota Padang memiliki kerawanan terhadap genangan banjir. . Tujuan penelitian ini adalah; 1) mengidentifikasi perubahan tutupan lahan terbangun di Kota Padang antara tahun 1994 dan tahun 2007., 2) mempelajari karakteristik banjir dan zonasi daerah rawan banjir di Kota Padang., 3) mengetahui respon kegiatan urbanisasi pada daerah rawan banjir., dan 4) mengetahui bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir yang berkelanjutan di Kota Padang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan 2 tahap yaitu; a) pengukuran dan pengujian ke lapangan terhadap bentuklahan, tutupan lahan dan zonasi daerah rawan banjir., b) wawancara dengan masyarakat mengenai peristiwa banjir dan bentuk partisipasinya dalam penanggulangan banjir. Selanjutnya, data tersebut dianalisa menggunakan analisis interpretasi citra penginderaan jauh, analisis Sistem Informasi Geografi (SIG) dan analisa deskriptif.