Pemingsanan Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) dengan Ekstrak Akar tuba (Derris elliptica Roxb. Benth) dan Kelulusan Hidupnya selama Penyimpanan dalam Media Serbuk Gergaji
Date
2012Author
Nasution, Hendra Sakti
Suwandi, Ruddy
Jacoeb, Agoes M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Dukungan teknologi penanganan dan transportasi yang baik merupakan dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pemenuhan permintaan komoditas perikanan hidup yang terus mengalami peningkatan. Transportasi kering tanpa menggunakan media air dianggap sebagai cara yang lebih praktis dan memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan transportasi dengan media air. Derris elliptica yang digunakan dalam penelitian ini didatangkan dari daerah Tapanuli Selatan yang ditumbuhkan di daerah Dramaga, Bogor. Ekstrak bahan ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan anestesi alternatif dalam transportasi kering lobster air tawar. Konsentrasi uji ditentukan berdasarkan data empiris yang biasa digunakan oleh masyarakat Tapanuli Selatan dalam penangkapan ikan. Konsentrasi uji yang digunakan adalah 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 17,5; dan 20 ppm. Lobster uji yang digunakan dalam penelitian ini memiliki panjang pada kisaran 7,0±0,297 cm dan bobot tubuh 18,87±1,835 gram. Lobster uji yang digunakan memiliki karakteristik yang sesuai dengan SNI 01-4488-1998, persyaratan lobster air tawar sebagai bahan uji transportasi. Penanganan lobster untuk transportasi disesuaikan dengan SNI 01-4490-1998. Berdasarkan perhitugan rendemen, akar tuba yang digunakan mengandung 13,184% rotenoid kental yang diekstrak dengan larutan etanol 95%. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa golongan rotenoid yang terkandung dalam akar tuba, perubahan aktifitas lobster air tawar setelah penambahan ekstrak akar tuba hingga lobster pingsan, serta konsentrasi terbaik yang digunakan dalam pemingsanan. Hasil pengamatan dan perhitungan parameter dianalisis dengan metode RAL dan uji lanjut Tukey. Percobaan pada penilitian utama bertujuan untuk mengetahui kelulusan hidup lobster air tawar selama penyimpanan dalam media serbuk gergaji. Konsentrasi yang digunakan pada penelitian ini merupakan konsentrasi terbaik berdasarkan hasil pengujian pada penelitian pendahuluan, yaitu 10; 12,5; dan 15 ppm. Nilai pH, DO, dan TAN air yang digunakan sebelum proses pemingsanan merata pada setiap konsentrasi uji. Hasil pengamatan menunjukkan, penambahan ekstrak akar tuba menyebabkan penurunan masing-masing nilai kualitas air, semakin besar konsentrasi ekstrak yang ditambahkan menyebabkan semakin menurunnya nilai DO, TAN dan pH (semakin asam) air. Berdasarkan pengujian nilai SR, lobster air tawar yang tanpa diberi ekstrak akar tuba mampu bertahan hingga 36 jam, dengan kematian 33,37% pada jam yang sama. Pemberian konsentrasi 10 dan 12,5 ppm mampu mempertahankan hidup lobster air tawar hingga 48 jam dengan nilai SR 100%, sedangkan konsentrasi 15 ppm menyebabkan 13,33% kematian lobster uji pada jam yang sama. Dengan demikian, pemberian ektrak akar tuba ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan anestesi alternatif pemingsanan pada transportasi dengan waktu tempuh hingga 48 jam.