Pengujian Panel Akustik Papan Partikel Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria)
Abstract
Peningkatan kebisingan lingkungan saat ini banyak disebabkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Untuk mengurangi kebisingan, dapat digunakan bahan yang berfungsi untuk menyerap suara dan isolasi suara. Kayu sengon dipilih sebagai alternatif bahan baku panel akustik karena harganya murah, dan banyak terdapat di pasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat akustik absorbs suara dan rugi transmisi suara serta sifat fisis dan mekanis papan partikel sengon berdasarkan variasi kerapatan papan dan ukuran partikel. Penelitian ini menggunakan partikel kayu sengon dengan ukuran halus, sedang dan wol dengan menggunakan perekat diphenylmethane dissocyanate (MDI). Kerapatan target papan partikel yang akan dibuat adalah 0,8 g/cm3 dan 0,5 g/cm3 dengan ketebalan papan 1 cm. Pengujian papan partikel mengacu pada standar JIS A 5908 (2003). Pengujian sifat akustik menunjukkan nilai rataan koefisien absorbsi suara pada frekuensi rendah (100 – 400) Hz, sedang (400 – 1000) Hz dan tinggi (1000 – 4000) Hz sebesar 0,3, 0,19 dan 0,38, nilai rataan rugi transmisi suara (STL) pada frekuensi rendah, sedang dan tinggi sebesar 14,2 dB, 19,3 dB dan 24 dB. Pengujian sifat fisis dan mekanis menunjukkan bahwa nilai kadar air, Modulus of Rupture, internal bond dan kuat pegang sekrup telah memenuhi standar JIS A 5908 tipe 8 (2003). Pada frekuensi tinggi, panel akustik kerapatan 0,5 g/cm3 memiliki nilai koefisien absorbsi suara yang lebih tinggi dibandingkan kerapatan 0,8 g/cm3. Pada frekuensi sedang, seluruh panel akustik memiliki nilai koefisien absorbsi suara yang rendah. Nilai STL panel akustik pada kerapatan 0,8 g/cm³ lebih tinggi dibandingkan dengan kerapatan 0,5 g/cm³. Partikel wol memiliki nilai STL yang paling rendah. Partikel dari kayu sengon dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku panel akustik.
Collections
- UT - Forest Products [2184]