Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Varietas Ciherang (Studi Kasus: Gapoktan Tani Bersama, Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor)
Abstract
Pertanian merupakan sumber mata pencaharian masyarakat Indonesia. Sektor pertanian meliputi: pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan merupakan kegiatan yang banyak berperan dalam peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Sektor pertanian menyumbangkan pertumbuhan PDB sebesar 18,1 persen. Salah satu hasil pertanian yang strategis adalah padi. Produk turunan padi berupa beras merupakan bahan pangan sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun meningkat. Dengan demikian ketersediaan beras harus dijaga. Ketersediaan beras di masyarakat tergantung produksi padi nasional. Kabupaten Bogor merupakan daerah yang sangat strategis karena berdekatan dengan ibukota negara. Sektor pertanian di Kabupaten Bogor memegang peranan yang sangat penting. Komoditas yang banyak dibudidayakan adalah tanaman padi. Kabupaten Bogor memiliki lahan sawah seluas 48.766 ha, dengan jumlah produksi 513.292 ton yang terdiri dari padi sawah sebanyak 505.979 ton dan padi gogo sebanyak 7.313 ton. Produktivitas padi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan harga jual hasil produksinya. Pendapatan dipengaruhi oleh produksi, harga output dan input serta faktor-faktor produksi. Dalam usahataninya, petani tidak hanya berkepentingan dalam peningkatan produksi saja, tetapi juga peningkatan pendapatannya. Benih mempunyai peranan yang penting dalam usahatani. Benih yang tidak bermutu dan berlabel akan menghasilkan produksi yang tidak maksimal. Beberapa varietas unggul benih padi antara lain adalah : conde, mekongga, inpari, bondoyudo, dan ciherang. Padi varietas ciherang adalah padi yang paling banyak dibudidayakan di Bogor. Produksi padi di bogor rata-rata masih rendah berkisar antara 5-6 ton/ha. Sedangkan varietas ciherang potensial produksinya 8,5 ton/ha. Rendahnya produksi menyebabkan rendahnya pendapatan petani. Pendapatan yang tinggi dapat mensejahterakan petani. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penggunaan faktor produksi hendaklah dilakukan secara efisien, karena efisiensi tersebut sekaligus dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian tujuan penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi varietas ciherang, menganalisis pendapatan usahatani padi dan menganalisis tingkat efisiensi produksi padi varietas ciherang. Lokasi penelitian di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Produktivitas yang masih rendah, keserempakan waktu tanam dan jenis atau varietas yang sama menjadi alasan pemilihan lokasi penelitian. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu yang dipilih secara acak sederhana (simple random samping). Jumlah responden yang diambil iii sebanyak 35 responden. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara langsung dan pengisian kuesioner. Data yang telah diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan kondisi yang terjadi di lokasi penelitian, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis fungsi produksi Cobb Douglass, rasio NPM dan BKM serta analisis pendapatan usahatani dan R/C rasio. Data diolah dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab 14,0. Analisis fungsi produksi yang digunakan adalah analisis Cobb-Douglass dengan menggunakan tujuh variabel yang diduga berpengaruh terhadap faktor produksi. Variabel-variabel tersebut yaitu : benih pupuk urea , pupuk KCl , pupuk NPK dan tenaga kerja. Hasil analisis menunjukkan variabel yang memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah produksi yaitu benih pupuk urea , pupuk KCl , pupuk NPK dan tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani di Gapoktan Tani Bersama menguntungkan dilihat dari pendapatan dan nilai R/C rasio yang lebih dari satu. Pendapatan atas biaya tunai rata-rata sebesar Rp. 8.327.247 dan pendapatan atas biaya total sebesar Rp. 6.755.529. Nilai R/C rasio atas biaya tunai 3,83 dan R/C rasio atas biaya total 1,89. Variabel-variabel yang berpengaruh nyata yaitu benih, pupuk urea , pupuk KCl , pupuk NPK dan tenaga kerja belum efisien dalam penggunaannya. Hal ini karena nilai rasio NPM/BKM lebih besar dari satu (NPM/BKM >1) sehingga penggunaan aktual dari input tersebut harus ditambah mencapai penggunaan input optimal. Untuk meningkatkan pendapatan usahatani padi dapat dilakukan dengan cara memperhatikan penggunaan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi padi sawah. Sebaiknya jerami dari hasil panen tidak dibakar, tetapi dikembalikan lagi kedalam tanah, karena jerami mengandung unsur Nitrogen, Pospor dan Kalium sebagai pengganti pupuk kimia. Dan dalam jangka panjang pemberian jerami ke dalam tanah akan memperbaiki struktur tanah, dan juga akan memperkecil biaya pembelian pupuk kimia
Collections
- UT - Agribusiness [4532]