Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Batubara Indonesia di Empat Negara Tujuan Ekspor Terbesar
Abstract
Batubara adalah salah satu pilihan energi alternatif yang saat ini banyak digunakan oleh industri-industri di dunia. Menurut International Energy Agency (2010), konsumsi batubara dunia akan tumbuh rata-rata 2,6 persen per tahun antara periode 2005-2015 dan kemudian melambat menjadi rata-rata 1,7 persen per tahun sepanjang 2015-2030. Konsumsi batubara terbesar adalah Asia yaitu sekitar 65,6 persen dari konsumsi batubara dunia. Adanya pembangunan pembangkit listrik di sejumlah kawasan Asia membuat komoditi ini sangat dibutuhkan di kawasan tersebut (World Coal Institute, 2008). Hal inilah yang menjadikan Asia sebagai pasar terbesar batubara dunia. Tingginya konsumsi batubara menyebabkan naiknya permintaan batubara oleh negara-negara di Asia, seperti Jepang, India, Taiwan, Korea Selatan, Cina, Hongkong, Thailand, dan Malaysia. Tingginya permintaan batubara di Asia memberikan prospek pasar yang menarik bagi para eksportir batubara. Indonesia merupakan salah satu eksportir batubara yang memiliki peran penting sebagai pemasok batubara di pasar dunia yaitu sebesar 24 persen. Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, dan Cina merupakan lima negara terbesar tujuan ekspor batubara Indonesia. Jumlah permintaan batubara dari negara Jepang, India, Korea Selatan, dan Cina dari tahun ke tahun tidak stabil karena volume dan nilainya berfluktuatif. Kondisi ini dirasakan belum maksimal mengingat Indonesia masih memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi eksportir utama batubara di dunia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan ekspor batubara Indonesia di Jepang, India, Korea Selatan, dan Cina. Negara Taiwan tidak diikutsertakan dalam penelitian ini dikarenakan adanya keterbatasan data dari variabel-variabel yang akan dianalisis. Penelitian ini menggunakan metode panel data dengan data sekunder, berupa deret waktu (time series) dari tahun 2001 hingga tahun 2009. Pengolahan data menggunakan program Eviews 6 dan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil estimasi yang berpengaruh nyata pada taraf nyata 10 persen (0,1) terhadap permintaan batubara Indonesia adalah harga ekspor batubara negara tujuan ekspor, GDP per kapita negara tujuan ekspor, jumlah penduduk negara tujuan ekspor, dan nilai tukar riil negara tujuan ekspor. Variabel harga ekspor batubara memiliki tanda koefisien yang tidak sesuai dengan hipotesis. Ketidaksesuaian ini diduga karena adanya kontrak berjangka pada penjualan dan pembelian batubara antara Indonesia dengan negara tujuan ekspor sehingga harga yang meningkat tidak menjadi masalah bagi para importir. Variabel jumlah penduduk negara tujuan ekspor juga memiliki tanda koefisien yang tidak sesuai dengan hipotesis. Jumlah penduduk berpengaruh negatif terhadap permintaan ekspor batubara Indonesia. Hal tersebut diduga karena batubara merupakan salah satu komoditi yang tidak langsung dikonsumsi masyarakat tetapi dikonsumsi oleh industri. Berdasarkan hasil penelitian variabel yang diteliti, hanya variabel nilai tukar yang dapat dikendalikan oleh pemerintah Indonesia sehingga disarankan perlunya peran pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara tujuan ekspor. Dengan demikian harga ekspor menjadi lebih kompetitif di pasar internasional sehingga akan meningkatkan volume ekspor batubara.